RENUNGAN HARIAN
TGL 15 SEPT 22
Hari ini adalah hari peringatan wajib: Maria Berdukacita. Banyak sekali
penderitaan yg dialami Maria bersama Yesus, anaknya, dlm karya penyelamatan
manusia dari cengkeraman dosa. Maria menyertai Yesus hingga wafatNya di kayu salib. Maka Gereja memberi
dia gelar: Bunda Berdukacita dan Ratu para Martir. Ada 7 dukacita yg dialami
Maria:
1. Ramalan Simeon bahwa sebuah pedang akan menusuk jiwa Maria
2. Pengungsian ke Mesir
3. Yesus hilang di Yerusalem
4. bertemu Yesus di jln salib
5. Yesus disalibkan dan wafat
6. mayat Yesus di pangkuannya
7. Yesus dimakamkan
Dalam Ibr 5: 7-9 penulis menyapa umatnya: "Sdr2, dalam hidupNya
sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut, dan
karena kesalehanNya Ia telah didengarkan.
Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
telah dideritaNya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaanNya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya.
Yohanes dalam injilnya (19: 25-27) mewartakan: "Dekat salib Yesus
berdiri ibuNya dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibuNya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kataNya
kepada murid-muridNya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Ada 7 dukacita Maria, bunda kita yg dicatat oleh Gereja, namun tentu
jumlah derita Maria lebih dari 7x. Maksud memilih 7 dukacita, karena 7
adalah simbol kesempurnaan.
Semoga semua org yg melakukan pertobatan yg suci, dg mengambil simbol
tertentu, mengalami kebahagiaan meski harus melewati tantangan / beban yg
berat. Yang paling penting bukan banyaknya dukacita, tetapi motivasi / alasan
mendasar utk menjadi muridNya dan utk turut menderita dg rela dan setia.
2. Ketika bergantung di salib, Yesus berkata kpd ibunya: "Ibu
itulah anakmu", dan kepada muridNya: "Itulah ibumu".
Pada saat- saat sulit dan berat, di atas kayu salib, Yesus tetap
memikirkan kehidupan kita. Dia mau peduli pada nasib manusia. Semoga banyak org
mau berkorban dan rela menjadi "penolong bagi mereka yg kurang / tidak
beruntung. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar