RENUNGAN HARIAN
TGL 16 SEPT 22
Hari ini kita memperingati 2 orang kudus, yaitu St Kornelius (Paus) dan
Siprianus (Uskup). Ketika Paus Fabianus wafat, Tahta Suci mengalami kekosongan. Kornelius, seorang imam yang saleh dan kudus, dipilih untuk menggantikan beliau tahun 251. Kornelius rela melayani umat Allah sebagai Paus meski tugas itu penuh resiko dan membahayakan nyawanya. Karena itu pula beliau dikagumi umat sedunia. Siprianus - uskup dari Kartago sering mengirim surat untuk memberikan dukungan kepada beliau. Paus Kornelius wafat di pengasingan tahun 253.
Siprianus mengucapkan kaul kemurnian sebelum dibaptis, pada usia 45 tahun. Hal itu sangat mengherankan umat Kartago. Kemudian dia menjadi imam, dan pada tahun 249 ditahbiskan sebagai uskup. Tulisan-tulisan Siprianius menjelaskan hal-hal tentang kasih yang harus dimiliki dan dihidupi oleh umat kristiani bagi kesatuan gereja. Siprianus wafat sbg martir dengan cara dipenggal kepalanya tahun 258.
Dalam 2Kor 4: 7 -15 Paulus menyapa umatnya: "Sdr2, harta ini
kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang
melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal,
namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya
kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih
hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup
Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam
kamu. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis:
"Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", kami juga percaya dan
sebab itu kami juga berkata-kata.
Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan
kami bersama-sama dengan kamu kepada diriNya.
Yohanes dalam injilnya (17: 11-19) mewartakan doa Yesus: "Ya Bapa,
Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan
Aku datang kepadaMu. Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu
namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama
seperti Kita.
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu
namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak
ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan
untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Sekarang, Aku datang kepadaMu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara
Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacitaKu di dalam diri
mereka.
Aku telah memberikan firmanMu kepada mereka dan dunia membenci mereka,
karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak
meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti
Aku bukan dari dunia.
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran. Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah
mengutus mereka ke dalam dunia..Dan Aku menguduskan diriKu bagi mereka,
supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus menyadari bhw situasi dirinya adalah penuh kelemahan dan
mudah pecah, sebagaimana bejana tanah liat. Dia bisa melakukan yg besar2 karena
kemurahan Tuhan yg hidup di dalam dirinya.
Hendaknya kita berjuang spy tindakan kita memantulkan cahaya, dan
kemurahan hati Allah. Allah bekerja melalui diri kita.
2. Diwartakan doa Yesus bagi para muridNya: "Ya Bapa yang
kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan
kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita".
Kita didoakan sang Guru agar kita menjadi satu ( =komunitas,
persekutuan, lingkungan, sekolah, biara dll) seperti komunitas yg Allah
Tritunggal. Di sana yg ada adalah kebahagiaan. Siapa yg memecah belah, merusak dan menciptakan suasana
permusuhan, sesungguhnya mrk itu adalah musuh Allah. Amin. (Mgr Nico Adi
MSC).
Komentar