RENUNGAN HARIAN
TGL 14 SEPT 22
Hari ini kita merayakan pesta Salib Suci. Ketika menyerang dan
menaklukkan Tanah Suci, raja Persia merampas salib Yesus dan membawa ke
negerinya. Kemudian Kaisar Heraklius mengalahkan dia dan membawa pulang
salib itu. Ia sendiri memikul salib itu smp ke puncak Golgota. Pada abad ke 4, St Helena - ibunda Konstantin Agung menemukan salib itu.
Sebuah hereja dibangun utk menghormati salib itu. Lesta ini merupakan pengakuan
iman bhw salib Yesus merupakan jalan keselamatan.
Dalam Bil 21: 4-9 dikisahkan: "Setelah berangkat dari gunung Hor,
berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, bangsa itu
tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut
mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa
itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami
berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya
dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami."
Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang. Setiap orang yang
terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Jika
seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia
hidup.
Paulus dalam Filp 2: 6-11 menyapa umatnya: "Sdr, walaupun dalam
rupa Allah, Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yohanes dalam injilnya (3: 13-17) mewartakan sabda Yesus: "Tidak
ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari Dia yang telah turun dari
sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang
gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Setelah bangsa yg memberontak itu minta ampun, berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah
tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup." Lalu Musa melakukannya. Dan benar bahwa orang yg dipagut ular
memandang ular tembaga itu, ia tetap hidup".
Apa yg dikatakan Tuhan diterima dan dipatuhi oleh umatNya, dan hasilnya
adalah mrk tetap hidup. Hendaknya kita pun bertindak demikian: *menerima /
mengimani dan melakukannya* dg setia shg berkat Allah dan kehidupan kita
terjamin.
2. Yohanes mencatat sabda Tuhan yg mengagumkan ini: "Begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal".
Dalam Kristus, setiap org yg percaya akan Dia, dijamin akan memperoleh
hidup kekal. Semoga jaminan itu tidak hilang karena kesalahan kita sendiri.
Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar