RENUNGAN HARIAN
TGL 3 JUNI 2021
Hari ini kita memperingati st Karolus dkk - para martir dari Uganda.
Para misuonaris di Afrika sering mendengar bhw kesucian adalah previlegi org
kulit putih. Ucapan itu dpt dipahami meski tidak benar. Karolus dkk termasuk
kasta istana, tetapi kemewahan tidak mencekik iman mereka. Mrk memilih maut
drpd harta.
PENULIS 2Mak 7: 1-2.9-14 mengisahkan pada waktu itu, 7 orang bersaudara
serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa
oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram. Seorang dari antara mereka, berkata: "Apakah yang hendak baginda
tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih
bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang." Ketika sudah hampir
putus nyawanya berkatalah ia: "Memang benar kau, bangsat, dapat menghapus
kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami
untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukumNya!"
Sesudah itu yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera
dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan
berani berkatalah ia: "Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini
dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku
berharap akan mendapat kembali semuanya dariNya!"
Sesudah yang ketiga berpulang, yang keempat disiksa dan dipuntungkan
secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia:
"Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang
dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali olehNya.
Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan."
Matius dalam injilnya (Mat 5: 1-12a) mewartakan: "Ketika melihat
orang banyak itu, naiklah Yesus ke atas bukit dan setelah duduk, datanglah
murid-muridNya kepadaNya. Lalu Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka,
kataNya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan
dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab
demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Menjadi org kudus bukan lagi previlegi (= hak istimewa) org
kulit putih / negara2 maju / tetapi juga bagi bangsa2 lain, termasuk bangsa
Indonesia. Org Korea, Jepang, India, Vietnam sudah ada yg digelari santo /
santa. Semoga pd tahun2 mendatang ada org Indonesia yg digelari santo /
santa. Yang panting utama adalah apa yg diimani, diwujudkan dalam tindakan yg
baik dan benar.
2. Dikisahkan bhw dg berani berkatalah dia: "Dari Sorga aku
telah menerima anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang
semuanya itu bukan apa-apa. Aku berharap akan mendapat kembali semuanya
dariNya!"
ibuan thn sebelum Kristus lahir di dunia ini, iman yg begitu mendalam
telah dihidupi umat Tuhan. Semoga kita / sdr2 kita tidak begitu mudah
melepaskan iman seperti "org ganti baju".
3. Yesus menyatakan: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu
dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan
bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya
nabi-nabi yang sebelum kamu." Berani menghadapi sengsara dan kesulitan, derita dan penganiayaan adalah
bagian dari kekuatan dan kualitas iman seseorang. Kita digugah utk memiliki
kualitas iman yg spt itu. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar