RENUNGAN HARIAN
TGL 12 JUNI 2021
Hari ini adalah hari peringatan Hati Tersuci Maria. Hari Peringatan ini
dilaksanakan pada hari Sabtu sesudah perayaan Hati Mahakudus Yesus, berdasarkan
keputusan Paus Pius XII tgl 8 Desember 1942, tepat pada ulang tahun ke 25,
penampakan Maria di Fatima.
Menurut tradisi KS, HATI adalah tempat dan sarana bagi org utk membangun
relasi yg dalam dg Allah. Hati Maria merupakan model bagi semua org kristen,
karena Maria menyimpan semua perkara di dalam hatinya dan merenungkannya. Dia
menjadi tempat kediaman Roh Kudus dan tahta kebijaksanaan.
Paulus dalam 2Kor 5: 14-21 menegaskan: "Sdr2, kasih Kristus
menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati
untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk
semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,
tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran
manusia. Jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami
tidak lagi menilaiNya demikian.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari
Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya
dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah
menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta
kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Matius dalam injilnya (Mat 5: 33-37) mewartakan ajaran Yesus kpd
org banyak: "Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek
moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan
Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi
langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah
tumpuan kakiNya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.
Janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak
berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah
kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih
dari pada itu berasal dari si jahat.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus menegaskan:"Siapa yang ada di dalam Kristus, ia
adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang".
Sebagaimana Maria menjadi suci hatinya, karena kuasa Roh Kudus yg
bekerja dan membaharui dia terus-menerus, kita pun diundang utk meneladani dia.
Untuk apa ? supaya hati kita suci dan memiliki semangat penyerahan diri kpd
Allah.
2. Yesus mengajarkan: "Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi
langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah
tumpuan kakiNya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja
Besar".
Kutipan itu menyadarkan kita bahwa langit dan bumi adalah tempat kudus
bagi kediaman Allah. Itu berarti Allah mau hadir dan menyatakan diriNya dalam
diri manusia, makhluk hidup lainnya dan pepohonan dll. Maka hendaknya kita menjaga kesehatan dan meningkatan mutu mental dan kepribadian
kita dan sesama kita, juga merawat makhluk hidup ciptaanNya serta lingkungan
hidup mereka. Amin. ( Mgr Nico Adi MSC)
Komentar