Lanjutan ........Exercises


Spiritual Exercises (Latihan Rohani) di Taipei itu dilaksanakan di kompleks Universitas Katolik Fu Jen - Taipei City. Kampus Universitas itu sungguh luas, teratur dan banyak tanaman indah serta pohon-pohon perindang. Di sana ada aula yang cukup besar, dengan kapasitas 600 orang. Selama masa Latihan Rohani ini, seluruh kegiatan dipusatkan di aula ini: doa pagi, nyanyian pujian, dan bahan renungan hari itu.

Di dekat aula itu, ada juga beberapa ruang doa. Ruang doa itu dihias secara sederhana, beralaskan karpet dan ber-AC. Hiasan-hiasan: patung-patung, dan gambar-gambar kudus khas Taiwan ditampilkan di sana.

Setiap hari pada jam 12.00 - 13.00 ada "jam suci", berupa adorasi kepada Sakramen Mahakudus. Semua peserta berada di Kapel, dan dalam suasana hening memberikan sembah sujud, berdoa pribadi, atau mau doa lain. Ada pengantar singkat dan lagu-lagu persiapan batin yang mengantar para peserta masuk ke dalam keheningan. Duduk tenang di hadapan Sakramen Mahakudus, memberikan waktu, perhatian, menyerahkan apa yang ada pada diri ini, merupakan "persembahan yang baik" bagi Dia. Sering hal seperti ini sulit diketemukan dalam hidup harian di tengah masyarakat, karena kesibukan duniawi lebih diutamakan. Latihan Rohani ini, memberikan "contoh, dorongan dan semangat" untuk mencicipi kebaikan dan kehadiran Tuhan di tengah kesubukan dunia", dan mengajak semua orang untuk melaksanakan / meneruskannya dalam hidup harian. Berani mengambil waktu untuk hadir di hadapan-Nya merupakan suatu tindakan yang mulia dan berguna bagi hidup manusia.

Kegiatan itu memang diorganisir amat rapih. Penjemputan peserta di Bandara, akomodasi yang sudah disiapkan dengan baik, acara-acara yang disuguhkan, menu makanan yang bervariasi, para petugas yang selalu siap melayani, adalah sederetan bukti bahwa mereka telah mempersiapkan diri sungguh-sungguh untuk menjadi tuan rumah yang baik.

Untuk ini, para mahasiswa/siswi yang pada saat itu memang sedang libur dilibatkan. Banyak yang menjadi pengantar dan penjemput tamu dari tempat penginapan. Yang putri-putri dengan pakaian seragam yang manis, telah siap di tempat parkir, ketika para peserta tiba dari hotel mereka. Yang lain lagi, sudah siap menyambut para peserta di pintu utama aula, dengan memberikan sedikit "jeli" di tangan sebagai pembersih kuman. Maklum waktu itu, di Taiwan amat gencar usaha memerangi virus flu burung dan flu babi.

Acara yang juga menggembirakan para peserta adalah makan bersama. Setelah kegiatan setengah hari itu, kami makan siang di gedung serba guna. Gedung ini berbentuk lingkaran, dengan tribun-tribun tempat duduk dan biasanya dipergunakan untuk rupa-rupa kegiatan besar, serta dapat menampung lebih dari 10.000 orang. Di lantai utama inilah perjamuan makan siang itu digelar. Menunya rupa-rupa dan menambah selera makan.

Melayani ratusan orang makan, dalam waktu yang singkat semuanya sudah siap tersaji, teratur dan bersih, merupakan pekerjaan besar dan melelahkan, namun sekaligus prestasi yang luar biasa. Mereka yang menyiapkan adalah orang-orang yang gesit, tahu kerja keras dan memperhatikan mutu makanan agar memberikan kegembiraan kepada para tamu / peserta. Kepada mereka patut diucapkan banyak terima kasih. Namun, yang lebih utama yang nampak adalah suatu kerja sama, saling percaya, mau kerja keras, satu komando, saling menghargai telah terbukti "menyuguhkan sesuatu yang indah dan bernilai" bagi banyak orang. Makanan yang tersaji merupakan "sari-sari" dari buah pikiran, perasaan, pengorbanan, keahlian dan ketrampilan banyak orang".

Selain menggeluti bidang rohani, para peserta diajak juga Tour Keliling Kota: melihat musemun keramik, kota Taipei Kuno, Klenteng Tua, Taman Chiang Kai Sek (pemimpin besar China), dan Taman Dr. Sun Yat Sen (pahlawan nasional Taiwan). Menurut Tour Guide, Chiang Kai Sek ini adalah pemimpin besar yang disegani dan dicintai namun sekaligus pula dibenci. Mengapa demikian ? Waktu itu, dia kurang memberikan penjelasan. Kegiatan Tour ini dipuncaki dengan makan malam bersama di Chinese Restourant di kota Taipei. Makanan luar biasa, hidangan khas Taiwan: 7 jenis menu disajikan. Ini merupakan simbol kegembiraan dan keramahan umat Taiwan dalam menyambut para tamu. Thanks be to God.

Komentar

Postingan Populer