MELIHAT
RENUNGAN HARIAN
TGL 12 AGUSTUS 24
Dalam Yeh 1: 2-5.24-2: 1a dikisahkan: "Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia.
Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada yg menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar. Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
Matius dalam injilnya (17: 22-27) mewartakan: "Pada waktu itu Yesus dan para muridNya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-muridNya itupun sedih sekali. Ketika Yesus dan para muridNya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan bertanya: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar."
Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
Meski demikian, supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, lalu engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagiKu dan bagimu juga."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Nabi Yehezkiel "melihat" / bernubuat bhw Tuhan menyatakan kemuliaanNya di alam semesta ini. Semoga kita pun dpt melihat dan mengalami bhw di dalam / melalui alam, Tuhan menghadirkan diriNya.
2. Yesus menghendaki hidup damai dg semua pihak dan juga dg pemerintah. Supaya tindakan mrk tidak menjadi batu sandungan, bagi masyarakat, Yesus membayar pajak juga. Semoga kita pun makin bijaksana dan meneladan Guru kita yaitu mau berkorban, sbg wujud solidaritas kpd masyarakat. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar