GALAU
RENUNGAN HARIAN
TGL 28 AGUST 24
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Agustinus. Dia adalah anak st. Monika yg pada awalnya adalah anak yg nakal namun cerdas. Dia berpikir-pikir ttg Tuhan dan ingin tahu: "Tuhan itu apa dan siapa ?". Hal itu menggelisahkan hati dan pikirannya. Pd suatu hari ketika berjalan di tepi pantai, dia yg masih kafir itu bertemu dg seorang anak kecil, yg berulang-ulang menimba air dan memasukkan air itu ke sebuah lobang. Karena saking herannya, dia bertanya kpd anak itu: "Apa yg kamu lakukan itu?". Anak itu menjawab: "Saya mau mengeringkan air laut itu". Dg penuh keyakinan Agustinus berkata: "Tidak mungkin kamu bisa mengeringkan laut itu, karena Lobang itu amat kecil dan tenagamu jugatidak kuat".
Si kecil itu menjawab: "Pikiran bpk juga tidak mampu utk mengetahui dan menangkap Tuhan yg mahabesar". Kata-kata itu amat menusuk batinnya dan membuat dia berubah serta bertobat. Dia kemudian dibaptis, menjadi imam dan diangkat menjadi uskup Hippo. Monika amat berbahagia karena doa dan pengorbanannya, telah dikabulkan Tuhan.
Melalui 1Yoh 4: 7-16 Yohanes menyapa umatnya: "Sdr-2ku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasihNya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam RohNya.
Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Matius dalam injilnya (23: 8-12) mewartakan sabda Yesus: "Janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Allah telah mengutus AnakNya dan malaikatNya serta para utusan lainnya, utk memberitahukan bhw Allah mencintai umatNya dan memanggil mrk utk hidup berbahagia. Yg dipanggil bukan hanya org yg sdh baik, tetapi juga org yg berbeban berat, kecewa /bingung / putus asa.
Agustinus yg sdg bingung dan galau, dituntun si kecil (utusan Allah) dg menggunakan kata-kata dan pikiran dia sendiri dan akhirnya bertobat. Semoga kita percaya bhw ada utusan Allah yg mengantar kita ke pembaharuan hidup dan pertobatan dg menggunakan kata / pikiran / harapan kita sendiri.
2. Melalui pengajaranNya, Yesus menunjukkan bhw jabatan, kuasa, kedudukan dpt menghalangi org utk bertemu dg Allah, karena semua itu menjadi tujuan / pemenuhan kebutuhan pribadi. Org kemudian menjadi terikat pd yg sifatnya duniawi dan sementara, lalu berselisih / bermusuhan dg sesamanya.
Mrk lupa pd tujuan mulia: yaitu hidup berbahagia di dunia dan di surga bersama dg sesama. Semoga kita tetap waspada pada godaan-2 itu. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar