TUKANG-TUKANG OJEK
RENUNGAN HARIAN
TGL 17 NOV 25
Hari ini kita
memperingati 1 org kudus: st. Elisabeth dr Hongaria. Dia adalah putri raja
Hongaria. Setelah suaminya meninggal, dia diusir dr istana berserta dgn 3 org
anaknya. Ia kemudian menjadi pegiat yg melayani org2 miskin seturut teladan st.
Fransiskus. Ia menjadi tokoh besar yg memperjuangkan martabat kaum perempuan.
Ia wafat th 1231 dan dikanonisasi th 1235.
Melalui 1Yoh 3: 14-18, Yohanes menyapa umatnya: Sdr-2, kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Lukas dalam injilnya (6: 27-38) mewartakan sabda Yesus: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari dia, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Sebaliknya, kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Melalui utusanNya, Allah telah memindahkan kita dari alam maut ke dalam hidup bersama Dia, dg perantaraan Yesus. Dalam suasana yg demikian mulia, tindakan membenci sesama disamakan dg tindakan membunuh dia. Dg membenci, org bisa melakukan tindak kekerasan, menyingkirkan dia, atau juga tidak memberikan apa yg menjadi hak org itu atau memfitnah dia.
St Elisabeth telah berjuang dan membela martabat dan hak org2 miskin, khususnya kaum perempuan. Dia menghadirkan kasih Allah kpd mereka yg tidak bisa bersuara. Semoga kasih dan semangat itu hidup dan tersalurkan melalui diri kita.
2. Setiap hari dg mudah kita melihat orang2 yg berbuat baik kpd sesamanya. Misalnya: tukang ojek yg mengantar penumpang / barang pesanan ke tempat tujuan. Sopir2 truk yg mengantar logistik sampai ke pelosok2. Para pedagang di pasar yg menyerahkan semua uang kembalian. Yesus meminta dan menggugah kita yg mengikuti Dia utk berbuat lebih mulia drpd mereka dg tulus dan gembira hati, khususnya kpd mrk telah menyakiti atau bersalah kpd kita. Benar bhw utk melakukan hal2 itu dituntut suatu pengorbanan yg lebih besar. Yakinlah bhw bersama Yesus, kita bisa melalukannya. Amin. (Mgr Nico Adi)
Komentar