MERASAKAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 22 NOV 25
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Sisilia. Dia meski sejak kecil sdh berniat utk hidup bagi Tuhan sbg perawan, tokh taat kpd orangtuanya ketika dinikahkan dg Valerius, seorang pemuda kafir. Setelah menikah, dia berterus terang bhw dirinya telah berjanji utk hidup suci murni. Suaminya menghargai dan menerima keputusan itu, setelah melihat Sisilia selalu disertai malaikat pelindung. Valerius pun akhirnya menjadi kristen. Mrk kemudian dibunuh oleh kaisar setelah ketahuan bhw mrk beragama kristen tahun 230. Pd abad ke 5, didirikan sebuah basilika si Roma utk menghormati Sisilia dan dia kemudian diangkat sbg pelindung paduan suara.
Dalam Hos 2: 13b.14b.18-19 dikisahkan beginilah firman Tuhan: "Aku akan membujuk kekasihKu, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir. Aku akan menjadikan engkau isteriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
Matius dalam injilnya (25: 1-13) mewartakan sabda Yesus: Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Mereka yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan mrk yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Mereka yang bodoh berkata kepada yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Jawab para gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Waktu mereka sedang pergi untuk membeli minyak, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Melalui nabinya Allah menyatakan bhw manusia sungguh-2 Dia cintai dan dijadikan kekasihNya yg selalu berbahagia serta diperhatikan dg penuh kesetiaan. St Sisilia "merasakan dan mengalami kasih Allah yg begitu besar" shg dia membalasnya dg membaktikan hidupnya seutuhnya. Allah menjawab "penyerahan diri itu dg mengutus malaikatnya". Hendaknya kita pun percaya bhw apa yg kita persembahkan kpd Tuhan, dg tulus dan sukacita akan dijawab dg sukacita pula, meski tetap menghadapi pelbagai derita.
2. Gadis2 yg bodoh kehilangan "hak / kesempatan dan kebahagiaan bersama pengantin dan tuan rumah" karena meminta bantuan kpd sesama pelayan / dayang-2" yg sama2 tidak berdaya dan memutuskan sendiri lalu keluar dari tempat pesta. Hendaknya kita ketika ada dalam kesulitan dan berbeban berat, tidak mengambil keputusan sendiri dan segera meminta bantuan kpd tuan rumah / tuan pesta dan bukan kpd "mrk yg juga tidak berdaya". Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar