DOA
RENUNGAN HARIAN
TGL 12 NOV 25
Kita
memperingati 1 orang kudus, st. Yosafat - Uskup dan martir. Dia disekolahkan
ortunya si bidang perdagangan namun ia memilih jalan lain yaitu bidang
kerohanian. Sebagai imam dia berjuang keras utk kesatuan gereja, namun di Rusia
muncul gereja ortodox. Kemudian sbg uskup dia rajin menyemangati para imamnya,
biarawan-wati dan umatnya melalui kotbah dan sekian kali kunjungannya. Dia
dibunuh tgl 12 Nov th 1623.
Melalui Ef 4: 1-7.11-13 Paulus menyapa umatnya: Sdr-2, aku orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik para pemberita Injil maupun para gembala dan para pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Yohanes dalam
injilnya (17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada BapaNya: "Bapa yg kudus,
bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk mrk, yang percaya
kepadaKu oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga
di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Bagi Paulus, pengalaman disiksa, dimasukkan ke penjara dan diusir oleh orang2 Yahudi dan org Farisi, karena iman kpd Kristus, menjadi kekuatan iman dan moril utk meneguhkan hati dan kesatuan umatnya. Hal itu juga yg dialami dan diteladankan Yosafat. Hendaknya kita pun memaknai derita, fitnah, penolakan atau sindiran dll sbg "jalan utk meneguhkan iman, harapan dan kasih kita kpd Kristus.
2. Dalam doaNya, Yesus mendoakan semua pengikutNya bersatu. Semua isi hatiNya ditumpahkan kpd BapaNya, karena Dia sungguh dekat dan bersatu dg Bapa. Maka, spt yg Dia alami dg BapaNya, Dia menghendaki semuanya selamat tanpa kecuali. Semoga kita pun tidak lupa utk mendoakan kesatuan semua pengikut Kristus meski beda gereja / beda pandangan dg kita, bahkan yg tidak seiman dg kita. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar