UANG
RENUNGAN HARIAN
TGL 16 APRIL
25
Dalam Yes 50:
4-9a dikisahkan: "Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang
murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang
yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak
memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada
orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut
janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan
diludahi.
Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Matius dalam injilnya (26: 14-25) mewartakan: "Ketika itu pergilah seorang dari dua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada para imam kepala. Ia bertanya: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah para murid Yesus kepadaNya. Mrk bertanya: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagiMu?" Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktuKu hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-muridKu." Lalu mereka melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan para murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Dan dengan hati yang sangat sedih bertanyalah mereka seorang demi seorang kepadaNya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu bertanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus: "Engkau telah mengatakannya."
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Nabi Yesaya memberikan kesaksian bhw Tuhan Allah telah meneguhkan dia, memberikan pertolongan dan menganugerahkan kepadanya kekuatan yg luar biasa, sehingga dia mampu untuk menanggung derita yg begitu berat. Dia tidak membiarkan utusanNya dipermalukan. Sebagai anak-2Nya dan para utusanNya hendaknya kita pun yakin bhw Tuhan adalah penolong, pemberi kekuatan ketika kita menderita dan menjamin kehidupan kita. Semoga kita pun rela dan siap menolong mrk yg sdg menderita, atas nama Tuhan.
2. Yudas sbg salah seorang dari murid Yesus dan sekaligus sbg bendahara, tega menyerahkan guruNya, karena uang. Uang telah menyesatkan dia. Kelekatan / nafsu akan uang / harta dpt menjadi jalan masuk ke arah kehancuran, perpecahan atau melakukan tindak kekerasan di keluarga, komunitas, paguyuban dll. Waspadalah akan hal itu. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar