PRAKTEK SUAP
RENUNGAN HARIAN
TGL 21 APRIL
25
Dalam Kis 2:
14.23-32 dikisahkan: "Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri
bersama dengan 11 rasul itu, dan dengan suara nyaring berkata kepada org
banyak: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkan perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari
Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu
dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan
oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu
tahu.
Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan para bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapanMu.
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Dia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Matius dalam
injilnya (28: 8-15) mewartakan: "Ketika itu kaum perempuan segera pergi
dari kubur itu, dan diliputi rasa takut dan sukacita yang besar dan berlari
cepat-cepat untuk memberitahukan bhw Yesus telah bangkit kepada para murid
Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam
bagimu." Mereka mendekatiNya dan memeluk kakiNya serta menyembahNya. Maka
kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada
saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sana mereka akan
melihat Aku."
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada para imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada para serdadu itu.
Mereka berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa para murid Yesus datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Petrus bersama dg para murid Yesus memberikan kesaksian bhw Yesus adalah Anak Allah sekaligus keturunan Daud. Dia telah ditetapkan Allah sbg penyelamat dg mengadakan mukjizat dan tanda-2 karena Allah menyertai Dia. Petrus dan para muridNya adalah saksi. Iman kepada Kristus yg bangkit melibatkan banyak saksi. Dg bahasa yg dpt dimengerti masyarakat setempat para saksi mengajar dan mewartakan pengalaman mrk. Pengalaman iman jauh lebih penting dari pada memberikan pengetahuan. Maka hendaknya ketika bersaksi, kita lebih banyak menyampaikan pengalaman kita akan kasih Kristus drpd bercerita ttg Yesus.
2. Para ahli taurat dan tua-tua yg seharusnya memberi kesaksian ttg kebenaran, malah memberi uang suap kepada para serdadu agar mrk memberikan kesaksian palsu. Semoga para petinggi masyarakat, para pemimpin umat beriman dan pejabat waspada akan tugas mrk dan menghidari praktek2 suap-menyuap. Amin. (Mgr Nico Adi ).
Komentar