PUNYA
RENUNGAN HARIAN
TGL 2 APRIL 25
Dalam Yes 49:
8-15 dikisahkan beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan
menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku
telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk
membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah
sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah!
kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah!
Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
Aku akan membuat segala gunungKu menjadi jalan dan segala jalan rayaKu akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim." Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umatNya dan menyayangi orang-orangNya yang tertindas. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Yohanes dalam injilnya (5: 17-30) mewartakan Yesus berkata kepada orang banyak: "BapaKu bekerja sampai sekarang, Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Dia, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah. Lalu Yesus menjawab: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepadaNya segala sesuatu yang dikerjakanNya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepadaNya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
Sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diriNya sendiri, demikian juga diberikanNya Anak mempunyai hidup dalam diriNya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepadaNya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Hikmah yg dpt
kita petik:
1. Pada masa pembuangan di Babel, Yesaya menyerukan kpd umat Israel bahwa Allah sungguh peduli kpd mrk yg sdg mengalami penindasan dan beban yg begitu berat. Maka, melalui Yesaya, Dia memberikan harapan akan pembebasan dan kehidupan yg aman tenteram di tanah air mrk sendiri. Dia tidak melupakan umatNya spt seorang ibu kpd anak-anaknya.
2. Melalui injilnya, Yohanes menunjukkan 1) hubungan yg begitu dekat dan erat antara Allah dg Yesus. Bagi Yesus, Allah adalah BapaNya. Bagi Allah, Yesus adalah AnakNya. 2) Yesus menerima hidup dan kuasa dari BapaNya. 3) Dia dg taat dan setia melaksanakan kehendak dan pekerjaan BapaNya.
Meski punya kuasa, kedudukan dan kehormatan yg istimewa, Dia tidak menyalahgunakan semuanya itu. Dia korbankan semuanya demi keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Semoga kita sbg anak-2Nya juga berbuat demikian. AMIN. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar