RENUNGAN
HARIAN
TGL 13 SEPT 23
Hari ini kita memperingati 1
orang kudus, yaitu St. Yohanes Krisostomus. Dia dkk mendalami hidup membiara
dan belajar teologi, lalu menjadi rahib di pegunungan Antiokia. Th 386 dia ditahbiskan sbg imam
dan th 397 dia ditahbiskan sbg uskup Konstantinopel. Pada masa itu, kehidupan
moral masyarakat kota itu sangat merosot, shg dia membuat pembaharuan hidup
moral bagi masy dan biarawan-wati. Maka dia dibenci para pembesar kota, dan
para uskup lainnya. Kemudian dia diasingkan smp akhir hayatnya. Yohanes dikenal
org sebagai "krisostomus" (si mulut emas).
Melalui Ef 4: 1-7.11-13 Paulus
menyapa umatnya: "Sdr-2, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan,
menasehati kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil
berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut,
dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal
saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai
sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada
satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua,
Allah yang di atas semua dan
oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah
dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dan Ialah yang memberikan baik
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus.
Markus dalam injilnya (4:
1-10.13-20) mewartakan: "Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi
danau. Lalu, datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni
Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ,
sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.
Kemudian, Yesus mengajarkan
banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaranNya itu Ia berkata:
"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia
menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan
memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis. Sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah
semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati,
sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh
dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang
enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kataNya:
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
Ketika Ia sendirian, para
pengikutNya dan 12 murid itu bertanya tentang perumpamaan itu. Lalu Ia berkata:
"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu
dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman.
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka
yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru
ditaburkan di dalam mereka.
Demikian juga yang ditaburkan di
tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera
menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar
saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu,
mereka segera murtad.
Dan yang lain ialah yang
ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal
yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Dan akhirnya yang ditaburkan di
tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu
berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan
ada yang seratus kali lipat."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Yohanes Krisostomus sbg uskup
diutus utk membaharui kehidupan moral masyarakat dan biarawan-wati di wilayah
keuskupannya.
Satu tugas yg berat dan
menantang ada di bahunya. Ketik dia melaksanakan amanat itu, yg dia dapatkan
adalah penolakan dan kebencian, bahkan dia diasingkan oleh uskup2
lainnya. Penolakan dan kebencian bukan
hanya dari kalangan umat tetapi juga dari para petinggi gereja. Artinya
"serangan dan tantangan itu" bisa datang dari siapa saja dan
menghantam siapa saja. Hendaknya kita siap diri utk menghadapi semua itu.
2. Tuhan tahu bhw ada banyak
benih yg jatuh dan terbuang atau mati. Benih yg jatuh di tanah subur pun
hasilnya berbeda-beda meski mendapatkan perawatan dan pupuk yg sama.
Tuhan memberikan teladan agar
kita lebih berbesar hati dan realistis dalam menghadapi situasi dan menerima
hasil pengabdian di dunia ini. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar