RENUNGAN HARIAN
TGL 3 JUNI 23
Hari ini kita memperingati para
martir dari Uganda - Afrika: St. Karolus Lwanga dkk. Karolus adalah seorang katekis
yg rajin dan bersemangat utk mengajar kekristenan kepada para pegawai istana
raja. Secara sembunyi2 dia menyelamatkan nyawa para pegawai istana, dr
nafsu jahat raja Mwanga. Akhirnya dia ditangkap, dan bersama 12 kawannya dia
dibunuh th 1886. Mrk dinyatakan kudus oleh Paus Paulus VI th 1964.
Dalam 2Mak 7: 1-2.9-14
dikisahkan: "Pada masa pemerintahan raja Antiokhus Epifanes terjadi
penganiayaan terhadap umat Tuhan. Ada 7 orang bersaudara serta ibu mereka
ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mrk mau dipaksa oleh sang raja
untuk makan daging babi yang haram. Maka seorang dari antara mereka,
yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini: "Apakah yang hendak
baginda tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih
bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang."
Ketika sudah hampir putus
nyawanya berkatalah ia: "Memang benar kau, bangsat, kau dapat menghapus
kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami
untuk kehidupan kekal, karena kami mati demi hukum-hukumNya!"
Sesudah itu, yang ketiga
disengsarakan. Ketika diminta segera dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani
dikedangkannya tangannya juga. Dengan berani berkatalah ia: "Dari Sorga
aku telah menerima anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang
semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya
dari padaNya!" Sampai-sampai sang raja sendiri
dan pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang
kesengsaraan itu bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang,
yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat
pada akhir hidupnya berkatalah ia: "Sungguh baiklah berpulang oleh tangan
manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan
dibangkitkan kembali olehNya. Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan
untuk kehidupan."
Matius dalam injilnya (5: 1-12a)
mewartakan: "Ketika melihat orang banyak itu, naiklah Yesus ke atas bukit.
Dan setelah Ia duduk, datanglah para muridNya kepadaNya. Maka Yesuspun mulai
berbicara dan mengajar mereka: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang
berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci
hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa
damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang
dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu
besar di sorga.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Karolus sbg katekis, meski
secara sembunyi2 telah berusaha utk menyelamatkan kawan2nya, meski akhirnya
nyawanya sendiri harus dikorbankan.
Hendaknya kita sadar bhw resiko
sbg saksi Kristus dan pewarta kabar baik adalah menderita / mendapat banyak
tantangan. Semoga kita tidak mundur ketika saat itu terjadi.
2. Yesus menegaskan:
"Siapa saja yg dianiaya karena kebenaran, kejujuran dan kesetiaan, serta
karena iman kpd-Nya", berbahagialah dia. Semoga kita juga berani utk
bertindak demikian. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar