RENUNGAN
HARIAN
TGL 20 JUNI 22
Dalam 2Kor 8: 1-9 Paulus menyapa
umatnya: "Sdr2, kami hendak memberitahukan kepadamu tentang kasih karunia
yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan
berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka
sangat miskin, mereka kaya dlm kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah
memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Dengan
kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kami, supaya mereka juga beroleh
kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang
kudus. Mereka memberikan lebih banyak
dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama
kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu
kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan
pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.
Maka sekarang, sama seperti kamu
kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan,
dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami, demikianlah
juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. Aku mengatakan hal itu bukan
sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk
membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu. Karena kamu telah mengenal kasih
karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi
miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinanNya.
Matius dalam injilnya (5: 43-48)
mewartakan sabda Yesus: "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Dengan demikianlah kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat
dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang
tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang
yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat
demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,
apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak
mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus melalui suratnya
mengakui dan memberikan kesaksian bhw umat Makedonia, ketika memikul beban
berat, mrk bersukacita, memberikan apa yg mereka miliki, bahkan mau ikut serta
dalam pelayanan.
Semua itu merupakan tanda bhw mrk
mengasihi Allah dan makin dewasa dalam mengamalkan iman mrk. Semoga kita pun
berani bertindak demikian.
2. Yesus menegaskan kalau kamu
hanya bertindak sama dg mrk yg tidak kenal Kristus, apa keistimewaanmu sbg
pengikut Kristus ?
Dia meminta kita utk lebih
bersemangat, lebih rendah hati, setia, jujur dan tulus dalam mempersembahkan
diri / berkorban. Tidak ada kepentingan pribadi yg terselubung dalam melakukan
segala sesuatu. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar