RENUNGAN HARIAN
TGL 28 DES 21
Hari ini kita merayakan pesta kanak-kanak suci. Mrk adalah para martir
ketika Yesus masih kanak-kanak. Yesus yg diramalkan akan menjadi "raja Israel" membuat Raja
Herodes murka, dan bertindak kejam dg membunuh semua anak laki2 yg seumur dg
Yesus. Maksud membunuh Yesus itu tidak terlaksana, karena "Yesus
kecil itu" telah diungsikan ke Mesir. Hari ini Gereja menghormati kanak2 martir itu sekaligus
mengenangkan nilai2 kesucian hidup dan kemurnian hati yg patut diperjuangkan
semua org kristen.
Dalam 1Yoh 1: 5 - 2:2 Yohanes menyapa umatnya: "Sdr2, inilah
berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu:
Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita
hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, AnakNya
itu, menyucikan kita dari segala dosa.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berbuat dosa, kita membuat Dia
menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita.
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan
berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara
pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk
segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa
seluruh dunia.
Matius dalam injilnya (Mat 2: 13-18) mewartakan: "Setelah
orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam
mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu dan ibuNya. Larilah
ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes
akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
Maka Yusufpun bangun, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga,
lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu
terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir
Kupanggil AnakKu."
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh para majus itu, ia
sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya,
yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari para majus itu.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
"Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih. Rahel
menangisi anak-anaknya dan tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada
lagi."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Ditegaskan oleh Yohanes: "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan
kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang
adil.
Hanya Allah yg berkuasa mengampuni dosa, dan Dia mau mengampuni dosa
umatNya. Oleh Kristus kuasa mengampuni dosa, dimandatkan kepada para
tertahbis (Paus, uskup dan imam). Maka atas nama Kristus, mereka mengampuni
dosa umat Allah. Hendaknya kita "memanfaatkan kemurahan Tuhan itu, dg menerima
sakramen tobat", paling tidak 1 tahun 1 kali.
2. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh para
majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem
yang berumur dua tahun ke bawah."
Marah, kecewa, dan perasaan pahit lainnya *tidak harus* atau tidak
dengan sendirinya membawa kesengsaraan / kematian terhadap org
lain. Orang2 yg bisa mengendalikan / mengontrol dirinya adalah org2 yg
bijaksana dan dibutuhkan masyarakat. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar