RENUNGAN HARIAN
TGL 29 DES 21
Dalam 1Yoh 2: 3 - 11 Rasul Yohanes menyapa umatnya: "Sdr2, inilah
tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti
perintah-perintahNya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak
menuruti perintahNya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada
kebenaran.
Barangsiapa menuruti firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup.
Sdr2 yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu,
melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu
ialah firman yang telah kamu dengar. Perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di
dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang
benar telah bercahaya.
Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci
saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi
saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada
penyesatan. Barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup
di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah
membutakan matanya.
Lukas dalam injilnya (Luk 2: 22 - 35) mewartakan: "Ketika genap
waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, Yoseph dan Maria membawa
Kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkanNya kepada Tuhan, seperti ada
tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan
bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung
merpati.
Di Yerusalem ada seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan
kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia
melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa
masuk oleh orang tuaNya untuk melakukan kepadaNya apa yang ditentukan hukum
Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatangNya sambil memuji Allah, katanya:
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang
dariMu. Keselamatan, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu
terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan
bagi umatMu, Israel."
Yoseph dan Maria amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Anak
itu. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Rasul Yohanes menegaskan: "Barangsiapa menuruti firmanNya, di
dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui,
bahwa kita ada di dalam Dia."
Org yg menuruti FirmanNya, berarti dia paham arti dan nilainya,
tahu maksud dan tujuannya, bagi dirinya dan org lain, juga resiko2nya ( susah
dan tantangannya). Dia melakukan semuanya itu bukan karena takut, atau karena disuruh, atau
utk mencari pujian. Firman Tuhan itu adalah undangan dan pelayanan utk
mengantar org agar masuk surga dan bertemu Allah. Dasar dari semua itu adalah
kasih. Maka dikatakan kasih Allah sempurna di dalam dirinya.
2. Diwartakan dlm injil: "Di Yerusalem ada seorang yang benar dan
saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel, namanya: Simeon".
Meski dia seorang yg saleh dan benar, bukan berarti semuanya mulus dan
lancar. Dia juga menantikan penghiburan (=mau menunggu giliran = mau
diperlakukan spt masyarakat pada umumnya). Dia memberi teladan: tidak menuntut utk dilayani tersendiri / kelas vip.
Dia tidak bersikap kasar. Di sanalah letak kematangan rohani dan
kedewasaan pribadi seseorang: mau menerima keadaan apa pun dg tenang dan
gembira hati. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar