RENUNGAN HARIAN
TGL 2 NOV 2021
Hari ini kita memperingati arwah semua org beriman.
Setelah perayaan semua orang kudus yang telah berbahagia bersama Allah
di surga, pada hari ini kita diajak untuk mengenang dan mendoakan saudara-saudari
kita yang telah meninggal namun masih berjuang di Api Penyucian. Bahkan seluruh
Bulan November ini kita khususkan untuk berdoa dan berkorban memohon kerahiman
Allah atas mereka.
Sebagai orang Katolik, kita percaya bahwa baik kita yang masih hidup di
dunia ini maupun yang telah meninggal dan yang sedang berjuang di Api Penyucian
serta para kudus yang telah berbahagia di surga tetap terikat dalam satu
persekutuan Gereja vang disatukan oleh Kristus sendiri.
Doa dan permohonan bagi mereka yang telah meninggal dapat membantu
meringankan segala hambatan dan noda dosa yang merintangi mereka untuk
menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah di surga. Peringatan arwah semua
orang beriman ini juga memberi penghiburan rohani bagi kita, bahwa kelak kita
akan berjumpa kembali dengan saudara-saudari yang telah mendahului kita,
bersama Bunda Maria memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang
kudus.
Kitab 2Mak 12: 43-46 menyatakan: "Setelah menguburkan tentara yg
gugur, Yudas Makabe, panglima tentara Israel, menyuruh bangsa itu mengumpulkan
uang. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk
mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat
baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan.
Jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan
bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula
Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh.
Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka
disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati
itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Paulus (1Kor 15: 20-24a. 25-28) menegaskan bahwa Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. Sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian
pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah
itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya. Kemudian tiba
kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.
Yesus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan
semua musuhNya di bawah kakiNya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah
maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkanNya di bawah kakiNya. Kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan",
teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.
Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, Dia sendiri
sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan
segala sesuatu di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 6: 37-40) mewartakan sabda Yesus:
"Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa
datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.
Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia
yang telah mengutus Aku, yaitu supaya semua yang telah diberikanNya kepadaKu
jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan
yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Kita percaya bhw kita yg masih hidup, mrk yg di api penyucian,
dan para kudus, tetap dlm ikatan persekutuan dg Gereja yg disatukan oleh
Kristus sendiri. Dg kata lain, hidup kita sbg org beriman dijamin oleh
Kristus. Marilah kita berusaha utk hidup yg berkenan kpd Allah dan
sesama. agar jaminan itu tetap menjadi milik kita.
2. Yesus bersabda: "Inilah kehendak BapaKu: a) setiap orang,
yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan b)
Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Kehendak Bapa sdh sedemikian jelas, dan boleh disampaikan kpd kita, dg
menggunakan bahasa kita sendiri, spy kita tidak bingung / tidak ragu2. Kalau
begitu, hendaknya kita berusaha agar org lain tidak bingung / tidak ragu2 utk
percaya kpd Allah - Sang Sumber Kehidupan Abadi, akibat kata-kata atau
perbuatan kita yg salah. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar