TANAH PAPUA KAYA DAN SUBUR

Para Pembaca setia blog ini ......

Bila anda berada di Pulau Papua, sesekali anda akan mendengar sebuah lagu yang amat digemari oleh masyarakat saat ini:

Di sana pulauku yang kupuja slalu,
Tanah Papua, pulau indah
Hutan dan Lautmu yang membiru slalu
Cendrawasih burung emas

Gunung-gunung lembah-lembah yang penuh misteri
Kan kupuja slalu keindahan alammu yang mempesona
Sungaimu yang deras mengalirkan emas
Syo Ya Tuhan, terima kasih.

Lagu itu, hendak mengungkapkan betapa kayanya tanah dan alam di pulau Papua ( dulu dikenal dengan sebutan Irian Jaya). Meskipun demikian, masih banyak orang yang belum mengenal secara utuh, situasi dan kekayaan alam tanah ini. Patut disayangkan bahwa yang lebih sering diberitakan di media massa adalah koteka dan konflik.

Seorang wartawan Arafura News, telah meliput salah satu kekayaan tanah ini yaitu tanaman karet. Tananam ini tumbuh subur di banyak wilayah Papua dan amat cocok untuk dipelihara oleh masyarakat, meski di daerah pedalaman sekalipun. Mari kita simak kekayaan alam yang merupakan anugerah Tuhan bagi umat-Nya di tanah Papua itu:

Tanaman karet yang ada di Distrik Edera, yaitu di kampong Kobeta, Oso dan Bosma serta Distrik Venaha di kampong Yipin, rata-rata hidup 85%. Sedangkan tanaman di kampong Sahapikia di wilayah Distrik Venaha, karena bibitnya dari Jawa, rata-rata hidup 60%, “ungkap Kepala Bidang Bina Usaha Perkebunan, dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mappi, Masiran, S.Sos, kepada Papua Pos Mappi (Arafura News) di ruang kerjanya, Kamis (14/7).

Kegiatan monitoring terhadap program penanaman Karet tahun 2009-2010 oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mappi itu dilakukan awal Juli 2011 di dua distrik itu. Kegiatan Monitoring yang dilakukan itu tidak hanya memantau tingkat keberhasilan program penanaman karet tahun 2009-2010 tetapi sekaligus untuk persiapan program penanaman karet tahun 2011 ini. Tahun 2011 ini program penanaman karet besar-besaran akan dilaksanakan di distrik Venaha khususnya di kampong Harapan dengan total luas lahan kurang lebih 15 hektar. Dan untuk mendukung program penanaman itu, pihaknya juga telah melakukan monitoring pembibitan yang akan dipersiapkan di Bade.

Telah diketahui masyarakat bahwa banyak tanaman karet masyarakat itu mati disebabkan karena faktor kurangnya kepedulian dan perawatan oleh masyarakat, selain hama babi hutan dan binatang Rusa. Karena itu, untuk mendorong tingkat kepedulian masyarakat dalam berusaha karet, pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan perlu melakukan pembinaan secara kontinyu.

Tidak ada kata yang tepat selain kata syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kesuburan tanah dan menumbuhkan tanam-tanaman: durian, rambutan, kelapa, sawo, salak, mangga, dan pelbagai macam sayuran. Terima kasih kepada pemerintah yang telah turut mengembangkan tumbuh dan suburnya tanaman itu di banyak wilayah Indonesia.

Komentar

Postingan Populer