Kunjungan Menteri Perdagangan ke Merauke
Para Pembaca setia blog ini
Syaloom.....
Belum lama ini, Merauke mendapat kunjungan Menteri Perdagangan. Meski hanya satu hari berkunjung, kehadiran beliau merupakan tanda bukti bahwa Merauke mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Selain itu, kunjungan tersebut juga merupakan tanda silaturahmi: mempererat tali persaudaraan. Berikut ini berita yang dimuat oleh koran lokal:
Menteri Tinjau Food Estate di Merauke
Merauke, Arafura, - Untuk pertama kalinya sejak program MIFEE dilaksanakan di Kabupaten Merauke, Menteri Perdagangan Dr. Marie Elka Pangestu bersama para pejabat dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia meninjau Food Estate di Kabupaten Merauke langsung dari udara. Selama peninjauan yang berlangsung Minggu (26/6), itu, Menteri didampingi oleh Wakil Bupati Kabupaten Merauke Sunarjo, S.Sos dan beberapa pimpinan SKPD yang tupoksinya memang terkait dengan program MIFEE.
Ketika ditemui wartawan di Bandara Mopah Merauke usai melakukan peninjauan, Menteri mengatakan bahwa dirinya melihat adanya progres dari implementasi fase pertama pada program MIFEE ini. Namun menurutnya masih harus dilakukan langkah-langkah perbaikan mengenai koordinasi dalam implementasi ini. Sementara itu disinggung mengenai kaitan antara bidang perdagangan dan MIFEE, ia menjelaskan bahwa dalam hal ini pihaknya melakukan pemantauan mengenai transportasi, distribusi dan juga kesiapan dari pelabuhan dalam proses pendistribusian.
Misalnya saja jika ke depan produksi kelapa sawit meningkat maka perlu adanya pelabuhan khusus untuk menangani keperluan kelapa sawit. Apalagi jika Merauke memiliki ambisi untuk melakukan ekspor maka perlu adanya pelabuhan yang cukup besar yang dapat melayani kontainer.
Untuk itu, perlu adanya perencanaan yang matang terkait dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Selain itu, terkait dengan hak pakai sesuai dengan hak ulayat, ia menuturkan bahwa sertifikasi dari BPN harus sesuai dengan tata ruang dan analisa agro yang telah dilakukan oleh instansi terkait.
“Jangan sampai ada lahan yang digunakan untuk komoditi yang tidak sesuai, “tegasnya. Dalam hal ini, ia melihat bahwa dari segi perencanaan dan langkah-langkah terakhir untuk implementasi yang dilakukan oleh Pemda Merauke sudah cukup matang terutama mengenai hak pakai. Sehingga, para investor bisa langsung mulai mengurus surat izin dan mulai melakukan persiapan lahan, seperti pembibitan dan beberapa tahap lagi.
Kunjungan tersebut tentu memberikan pencerahan kepada banyak pihak yang menyertai atau yang membaca berita atas peristiwa itu. Dalam bahasa orang beriman: kunjungan itu juga merupakan berkat. Tuhan mengutus beliau untuk memberikan bimbingan / arahan. Dalam diri beliau, hadir Tuhan yang menyertai umat-Nya dan mendengarkan perjuangan hidup mereka.
Syaloom.....
Belum lama ini, Merauke mendapat kunjungan Menteri Perdagangan. Meski hanya satu hari berkunjung, kehadiran beliau merupakan tanda bukti bahwa Merauke mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Selain itu, kunjungan tersebut juga merupakan tanda silaturahmi: mempererat tali persaudaraan. Berikut ini berita yang dimuat oleh koran lokal:
Menteri Tinjau Food Estate di Merauke
Merauke, Arafura, - Untuk pertama kalinya sejak program MIFEE dilaksanakan di Kabupaten Merauke, Menteri Perdagangan Dr. Marie Elka Pangestu bersama para pejabat dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia meninjau Food Estate di Kabupaten Merauke langsung dari udara. Selama peninjauan yang berlangsung Minggu (26/6), itu, Menteri didampingi oleh Wakil Bupati Kabupaten Merauke Sunarjo, S.Sos dan beberapa pimpinan SKPD yang tupoksinya memang terkait dengan program MIFEE.
Ketika ditemui wartawan di Bandara Mopah Merauke usai melakukan peninjauan, Menteri mengatakan bahwa dirinya melihat adanya progres dari implementasi fase pertama pada program MIFEE ini. Namun menurutnya masih harus dilakukan langkah-langkah perbaikan mengenai koordinasi dalam implementasi ini. Sementara itu disinggung mengenai kaitan antara bidang perdagangan dan MIFEE, ia menjelaskan bahwa dalam hal ini pihaknya melakukan pemantauan mengenai transportasi, distribusi dan juga kesiapan dari pelabuhan dalam proses pendistribusian.
Misalnya saja jika ke depan produksi kelapa sawit meningkat maka perlu adanya pelabuhan khusus untuk menangani keperluan kelapa sawit. Apalagi jika Merauke memiliki ambisi untuk melakukan ekspor maka perlu adanya pelabuhan yang cukup besar yang dapat melayani kontainer.
Untuk itu, perlu adanya perencanaan yang matang terkait dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Selain itu, terkait dengan hak pakai sesuai dengan hak ulayat, ia menuturkan bahwa sertifikasi dari BPN harus sesuai dengan tata ruang dan analisa agro yang telah dilakukan oleh instansi terkait.
“Jangan sampai ada lahan yang digunakan untuk komoditi yang tidak sesuai, “tegasnya. Dalam hal ini, ia melihat bahwa dari segi perencanaan dan langkah-langkah terakhir untuk implementasi yang dilakukan oleh Pemda Merauke sudah cukup matang terutama mengenai hak pakai. Sehingga, para investor bisa langsung mulai mengurus surat izin dan mulai melakukan persiapan lahan, seperti pembibitan dan beberapa tahap lagi.
Kunjungan tersebut tentu memberikan pencerahan kepada banyak pihak yang menyertai atau yang membaca berita atas peristiwa itu. Dalam bahasa orang beriman: kunjungan itu juga merupakan berkat. Tuhan mengutus beliau untuk memberikan bimbingan / arahan. Dalam diri beliau, hadir Tuhan yang menyertai umat-Nya dan mendengarkan perjuangan hidup mereka.
Komentar