Panti St. Vincentius - ALMA, Merauke



Orang sakit (berat)membutuhkan bantuan orang lain agar bisa segera sembuh. Biasanya biaya untuk kesembuhannya juga cukup besar. Apalagi bila orang yang sakit itu adalah orang cacat, bantuan orang lain sungguh amat diperlukan. Biaya pelayanan mereka pun lebih mahal. Dan memang pada umumnya perawatan dan pelayanan kepada orang sakit membutuhkan dana besar.

Merawat orang sakit dan cacat yang jumlahnya banyak, tanpa sejumlah dana yang jelas menurut perhitungan akal sehat adalah sesuatu yang "aneh dan mustahil". Namun "yang aneh dan mustahil" itulah yang ditangani oleh para suster ALMA di Merauke.

Mari kita simak penuturan berikut ini: Pimpinan Panti St. Vincentius - Alma, Merauke Sr. Florensia Nabo Hokeng mengemukakan bahwa tenaga perawat yang dimiliki oleh panti ini masih amat kurang. Saat ini jumlahnya hanya 7 perawat namun harus merawat 21 anak cacat di dalam panti dan mengunjungi anak-anak lain yang berada di luar panti secara rutin. Apalagi jangkauan pelayanan panti ini juga semakin meluas hingga ke kawasan distrik dan kampung yang jauh.


Selama ini anak-anak tersebut memang sudah diserahkan oleh orang tuanya kepada pihak panti karena faktor ketidak sanggupan dalam mengurus anak-anak tersebut. Adapun jenis kecacatan anak-anak tersebut antara lain bisu tuli sebanyak 4 orang, tuna ganda 7 orang, 3 anak hanya bisa berbaring dan duduk di kursi roda , dan ada anak yang mengalami cacat fisik. Ada pula yang mengidap epilepsi dan cacat mental (mental berat, mental ringan dan sedang).

Sejauh pengamatan kami cacat fisik, tidak berpengaruh pada otak anak tersebut. Oleh sebab itu mereka tetap bersekolah di sekolah formal sehingga anak-anak ini tetap menjalankan aktivitas belajarnya secara normal.
Jadi anak-anak ini dibagi dalam dua sekolah, yakni sekolah formal dan sekolah di dalam panti. “Ke duapuluh satu anak panti ini tetap bersekolah seperti anak-anak di luar sana. Dan kita bagi perkelas dengan menggunakan 4 ruang yang ada di panti. Ada ruangan yang khusus disiapkan bagi anak yang menjalani terapi bisu tuli, autis, tuna ganda dan remedial. Bahkan ada ruang yang sudah lama digunakan untuk menjalankan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Mereka bukan mengandalkan kekuatan manusia, tetapi kekuatan dan kuasa Allah yang bersabda: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah (= sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan) sebab bagi merekalah Kerajaan Allah (= menjadi amat nyata kuasa dan kebesaran Allah)."

Melayani orang sakit dan cacat bila dihayati sungguh-sungguh sebenarnya melayani Allah sendiri. Para pelayan itu setiap waktu "Memandang wajah Allah". Allah hadir dan menampakkan diri secara istimewa melalui orang sakit dan cacat......

Kenyataannya: anak-anak cacat itu sudah punya rumah yang nyaman untuk tempat tinggal mereka. Selalu saja ada kiriman makanan dan obat-obatan bagi anak-anak panti itu. Mereka tidak kekurangan meski mereka tidak dana yang jelas untuk kehidupan mereka. Tuhanlah yang melengkapi dan menyediakan apa yang mereka butuhkan melalui para dermawan dan kebaikan hati banyak orang.

Komentar

Postingan Populer