ALLAH PEDULI

Ketika penulis sedang membaca berita di surat kabar lokal “Papua Selatan Pos” tentang beberapa mahasiswa STAK (Sekolah Tinggi Agama Kristen), muncul sebuah potongan syair lagu berikut ini:

Allah mengerti Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkan-Nya
Ku bergumul sendiri, sbab Allah peduli

Dalam situasi bagaimana, syair itu muncul.Agar pembaca dapat turut merasakan "getaran batin itu", penulis, menyajikan kembali apa yang dimuat dalam harian Papua Selatan Pos itu:

Merauke,PSP- Bertempat di Bella Fiesta, Jumat (23/3) kemarin, Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Merauke, Drs. Lekatompessy, MM, mewisuda 42 orang mahasiswa yang terdiri dari 11 orang mahasiswa teologia dan 31 orang mahasiswa Pendidikan Agama Kristen (PAK) angkatan IV dan V tahun 2011. Dalam sambutannya, Ketua STAK, Drs. F. Lekatompessy, MM, mengatakan dalam usaha membangun Papua yang seutuhnya terlebih khusus dalam bidang pendidikan, maka kehadiran Sekolah Tinggi Agama Kristen di Kabupaten Merauke telah menjadi suatu terobosan baru. STAK Merauke sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang terletak di daerah Papua Selatan dan didirikan atas visi Kristiani yakni kedatangan kerajaan Allah bagi makluk ciptaan-Nya.

STAK hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan Gereja yakni pelayanan firman dan guru agama Kristen yang bermartabat , berkualitas, profesional dalam melayani umat.” STAK Merauke telah dilengkapi dengan sistem evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (EPSBED) yang dipantau langsung oleh tim koordinasi penjamin mutu (TKPM) Dirjen Bimas Kristen, “ jelas Lekatompessy.

Dijelaskannya STAK Merauke terus berusaha meningkatkan kompetisi professional keilmuan terkait dengan standar nasional pendidikan, termasuk dengan perlengkapan barang-barang akreditasi program studi Pendidikan Kristen dan Teologi Kependetaan. Upaya dan konsep pengembangan sekolah guna mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat kampus berkualitas, bermartabat, menuju kesejajaran multi mkana, telah membangun kehidupan masyarakat kampus yang mantap, dinamis dan harmonis serta satu hati satu tujuan melalui berbagai hal.

“Menyiapkan sumber daya manusia (SDM), berkualitas, bermartabat dalam menguasai ilmu pengetahuan adalah salah satu tujuan perwujudan iman Kristen oikumenis berwibawa“ pungkasnya.

Memang benar, bahwa ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi memang dapat memberikan penghiburan, kesegaran jasmani, menambah semangat kerja, mempercepat pelaksanaan tugas dan memperindah penampilan. Semua itu patut kita akui dan kita syukuri. Foto-foto yang makin cantik dan indah menawan, baju-baju yang halus dan enak dipakai, sabun mandi yang makin membantu kesehatan kulit dan pencegahan aneka penyakit, dan masih banyak hasil produksi yang bagus dan menarik, tetap amat membantu kehidupan dan kesehatan manusia. Di banyak tempat telah dengan mudah diperolah buah-buahan, vitamin, susu dan makanan-makanan tambahan. Patutlah kita berterima kasih kepada pemerintah dan para pengusaha yang telah memungkinkan masyarakat di daerah terpencil juga mendapatkan pelayanan barang keb utuhan hidup sehari-hari.

Di tengah perkembangan dunia yang serba cepat dan “cepat saji” ini, banyak orang yang makin sibuk kerja dan perlahan-lahan kehilangan arah hidup. Ini terjadi karena seakan-akan ilmu dan teknologi telah menghasilkan dan menjawab semua kebutuhan manusia. Ternyata manusia bukan hanya butuh barang-barang duniawi, mereka juga butuh “relasi dan komunikasi antar pribadi, dan relasi yang akrab dan mendalam dengan Sang Pencipta”. Manusia juga butuh ketenangan, “saat diam” (saat hening – waktu pribadi) untuk mengenal dirinya sendiri, lingkungannya, sesamanya, dan Yang Ilahi. Manusia perlu waktu untuk menata kehidupannya, mengobat luka-luka batinnya, memperbaiki relasinya dan meningkatakan “keintimannya, kemurnian hidupnya, kemantapan mentalnya, kesejatian dirinya, kemantapan cita-citanya, ke dalam cinta dan imannya”.

Umat Allah yang beragama kristen, telah dilengkapi pemimpin-pemimpin muda yang akan menghatar masyarakat dan umat Allah di jalan yang ditunjukkan dan dikehendaki-Nya. Dengan makin bertambahnya “orang-orang muda yang beriman dan berilmu”, moga-moga mereka dapat “menangkap suara Allah baik di dalam Kitab Suci, maupun di tengah perkembangan jaman” dan menunjukkannya kepada umat beriman dan masyarakat agar mereka tetap berjalan di jalan Allah dan dalam Terang yang diberikan-Nya.

Allah benar-benar peduli pada umat-Nya. Mereka tidak dibiarkan kehausan dan mencari jawabannya hanya pada tataran lahirian dan dunaiawi. Dihadirkan-Nya para hamba-Nya untuk menyejukkan jiwa, untuk menunjukkan mata air surgawi di tengah kepenatan dan teriknya "situasi batin" dan terjalnya perjalanan kehidupan manusia jaman ini.

Komentar

Postingan Populer