SATU LAGI UNTUK MERAUKE

Pembaca yang budiman.......

Syaloom.....

Perkembangan suatu daerah akan semakin cepat dengan bertambahnya penduduk, orang-orang yang terampil, teknologi, sarana komunikasi, transportasi, dibangunnya jalan dan jembatan (infrastruktur), adanya pemasaran serta datangnya para investor yang bertekad untuk turut serta membangun masyarakat lokal. Pemerintah Daerah tidak akan mungkin bisa membangun daerahnya tanpa bantuan pihak lain (pihak swasta, LSM dan lembaga-lembaga non pemerintah lainnya serta lembaga-lembaga keagamaan).

Di wilayah Papua, yang luasnya 5 x pulau Jawa, sarana transportasi darah, laut dan udara merupakan kebutuhan yang amat penting dalam rangka memajukan penduduknya dan mengembangkan potensi daerah. Maka, bertambahnya sarana transportasi udara di wilayah tersebut merupakan bukti bahwa kemajuan di daerah itu dapat direncanakan. Belum lama berselang, sebuah perusahaan penerbangan telah membuka jalur penerbangan ke Merauke. Berikut ini, ulasan yang penulis kutip secara utuh dari Papua Selatan Pos, 18 Januari 2011:

BATAVIA AIR TERBANG KE MERAUKE
Batavia Air melakukan penerbangan perdana Jakarta-Merauke via Makassar dan Jayapura pergi pulang pada hari senin (17/1), dengan pesawat boeing 737-300 bernomor penerbangan Y6-837. Penerbangan perdana ke Merauke dipimpin Direktur Operasi Batavia Air Capt Noer Effendy dengan membawa rombongan dari Batavia Air. Rombongan ini disambut Wakil Bupati Merauke, Sunarjo,S.Sos.

Pesawat Batavia Air berangkat dari Jakarta dan mendarat di Bandara Mopah Merauke pukul 09.30 WIT setelah transit di Makassar dan Jayapura. Sementara penerbangan dari Merauke ke Jakarta berangkat pukul 10.00 WIT dengan membawa penumpang tujuan Jayapura-Jakarta, sekitar 70 orang.

Di VIP Room Bandara Mopah, Direktur Operasional Batavia Air, Capt. Coor Effendy mengatakan, penerbangan Batavia Air ke Merauke merupakan destinasi ke 41 di Indonesia. “Sebuah impian kami untuk bisa terbang sampai ke Merauke. Dengan masuknya Batavia Air, impian kami dari Sabang (Banda Aceh) sampai Merauke telah terwujud,”.

Capt. Noor mengakui, Batavia Air sudah lama merencanakan untuk terbang ke Merauke. Namun, baru saat ini rencana itu terealisasi. “Dengan bantuan bapak Bupati Romanus Mbaraka dan Wakil Bupati Sunarjo, akhirnya Batavia Air ke Merauke, kebutuhan jasa transportasi masyarakat semakin terpenuhi. Demikian juga diharapkan Batavia Air dapat menunjang peningkatan bidang perekonomian. “Semoga kehadiran Batavia Air dapat menguntungkan semua pihak,”. Sementara itu, Sunarjo (Wakil Bupati) menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke terbuka kepada setiap perusahaan yang berkomitmen untuk memajukan Kabupaten Merauke. Selain Merpati Nusantara dan Batavia Air, Pemkab Merauke juga terbuka terhadap maskapai lain.

“Adanya penerbangan lain, sangat kami buka untuk kepentingan masyarakat Merauke. Bukan untuk bupati dan wakilnya.” Dikatakan Sunarjo, dalam pelayanan publik, Pemkab Merauke akan berupaya memberikan yang terbaik kepada masyarakat. “Prinsip dan pelayanan prima dalam manajemen pemerintah kita, kalau bisa cepat kenapa diperlambat. Kalau bisa murah kenapa harus mahal.”

Batavia Air mengoperasikan lebih dari 170 penerbangan setiap hari serta melayani 41 kota tujuan di Indonesia dan 6 kota tujuan internasional, yaitu ke Jeddah dan Riyadh (Arab Saudi), Guangzhou (China), Malasya, Singapura, dan Dili. Batavia Air mempuyai 37 armada pesawat yang terdiri dari Boeing 737-300, Boeing 737-400, dan menyusul boeing 737-500. Selain itu, ada Airbus A-319, Airbus A-320, dan Airbus A330.

Masuknya sebuah perusahaan penerbangan dapat merupakan berkat bagi masyarakat Merauke. Berkat pertama adalah perjalanan dari wilayah-wilayah lain ke Merauke dan sebaliknya, menjadi semakin lancar. Orang tidak usah menunggu terlalu lama di satu tempat transit karena tidak adanya pesawat. Berkat kedua adalah harga tiket menjadi lebih murah. Dulu harga tiket Merpati dari Merauke ke Jakarta Rp. 2,8 juta – 3,4 juta kelas ekonomi. Sekarang ini harga tiket telah menjadi Rp. 1,9 juta (kelas ekonomi). Sementara itu, Batavia Air mematok harga Rp. 1,7 juta untuk Jakarta Merauke untuk 1 x perjalanan. Berkat ketiga: kunjungan dari orang-orang penting, calon investor juga makin banyak. Itulah berkat Tuhan bagi masyarakat Merauke.

Di sisi lain, berkat Tuhan itu juga menuntut rasa tanggung jawab dari para petinggi daerah, orang-orang penting di wilayah ini untuk membangun masyarakat. Masyarakat lokal Merauke juga butuh hidup sejahtera dan mempunyai masa depan yang bahagia bagi anak cucu mereka. Tanah, hutan dan sumber alam yang ada “memang boleh dimanfaatkan” bagi kemakmuran manusia, tentu pertama-tama adalah pemiliknya, baru kemudian mereka yang lain. Yang sering terjadi adalah pemilik tanah dan hutan, malah menjadi miskin di kampung halaman mereka sendiri.

Hukum ekonomi dan tuntutan pasar memang banyak kali tidak berpihak bahkan sering melawan hati nurani. Namun yang menerapkan hukum ekonomi di mana pun adalah manusia yang punya hati nurani. Karena itu, hukum ekonomi itu akan berpihak kepada manusia, bila dilaksanakan oleh manusia yang berhati nurani, bukan manusia yang telah dikungkung oleh “hukum ekonomi” dan “lapar akan harta duniawi”.
Sementara itu, Sabda Tuhan mengajak manusia untuk “mengumpulkan harta di surga” .....

Komentar

Postingan Populer