ENGLISH NIGHT
Tahun 2003, Sekolah Tinggi Katolik (STK) St. Yakobus Merauke berdiri untuk menyiapkan tenaga guru agama (kateketik) dan guru bahasa Inggris. Kebutuhan tenaga guru untuk semua bidang studi memang amat besar. Karena yang paling siap dimulai adalah kedua bidang tersebut, STK ini membuka kedua bidang studi ini.
Apa yang telah dimulai, sekian tahun kemudian telah mekar dan menghasilkan para lulusan yang siap untuk membina generasi selanjutnya. Apa yang mereka pelajari dan mereka mereka kembangkan ketika masih di bangku sekolah ? Mahasiswa kateketik menggelar lomba kotbah, sedangkan mahasiswa bahasa Inggris menggelar lomba pidato dalam bahasa Inggris. Salah satu kegiatan mereka adalah English Night. Penulis menuturkan kembali apa yang dimuat di harian Papua Selatan Post:
Salah satu kegiatan tahunan mahasiswa STK Santo Yakobus Merauke khususnya Himpunan Mahasiswa Fakultas Bahasa Inggris (HMFBI) adalah membuat sebuah kegiatan dengan tajuk ‘English Night. Temanya “Leading Your Dreams With English” dan kegiatan ini dijadikan sebagai suatu wadah bagi mahasiswa untuk menjaring siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA/SMK yang ada di daerah ini dalam mengembangkan kreativitas mereka.
Penjaringan tersebut difokuskan terutama di bidang bahasa Inggris melalui seni drama, band, nyanyian dan puisi yang dikemas dalam bahasa Inggris. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia English Night, Lukius Mangi saat ditemui wartawan di Aula STK Santo Yacobus.
Konsep yang diambil sesuai dengan tema yang dipilih, dan dikemas seperti suasana cafĂ© ataupun restoran. Jadi panitia menyajikan menu kesukaan dari siswa itu sendiri. “Di sini siswa diminta untuk berdialong dengan pelayan ataupun teman. Mereka diajak bicara dengan berbahasa Inggris dan dengan frase yang jelas dan baik,” ujarnya.
Kegiatan ini bukan merupakan ajang perlombaan namun pementasan seni yang semuanya diisi dengan dialog berbahasa Inggris. Sebenarnya kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk mahasiswa di jaman sekarang ini supaya bisa menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perkembangan teknologi yang juga semakin canggih.
Untuk itu, kemampuan berbahasa Inggris harus betul-betul diasah dari sejak dini. Kegiatan pegelaran seni berbahasa Inggris, amat berguna, khususnya di kalangan pelajar yang nantinya menjadi penerus pembangunan di daerah ini. Selain itu juga, kegiatan ini untuk menghilangkan ketakutan siswa yang selama ini menganggap bahasa Inggris itu pelajaran yang menyusahkan, membosankan, dan tidak menarik. Pagelaran seni ini akan menumbuhkan dan memotivasi siswa untuk bisa menunjukkan bakat dalam bahasa Inggris.
Menurutnya, minat siswa dalam mengikuti kegiatan kali ini cukup besar mengingat kegiatan ini sudah kali ketiga diadakan. bahkan terjadi peningkatan dalam jumlah peserta. Tahun 2009 lalu, hanya 13 sekolah yang terdaftar, namun saat ini naik menjadi 14 peserta. “Saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini para pelajar akan lebih mencintai lagi bahasa Inggris karena merupakan satu modal untuk mencapai cita-cita kita.”
Membekali genenasi muda dengan pelbagai keilmuan dan nilai-nilai kehidupan merupakan ucapan syukur atas semua yang telah mereka terima dari para pendahulu mereka. Ketika melihat, dan mengalami bahwa anak-anak binaan telah bisa berdikari, telah mampu turut serta membangiun masyarakat "kebahagiaan yang dialami tidak bisa diukur dengan uang atau pun benda-benda duniawi".
English Night adalah salah satu wujud pembinaan / pembekalan. Bidang-bidang yang lain juga dapat dijadikan bahan pembekalan. Bukan hanya bahasa asing, bahasa daerah yang telah lama ditinggalkan, tarian dan lagu-lagu daerah lain juga dapat menjadi bahan pembekalan itu.
Pembekalan yang diberikan telah membuka "jendela kehidupan bagi anak-anak / generasi sesudah kita". Para pembuka jendela itu merupakan "malaikat-malaikat" yang diutus Allah untuk membawa terang kehidupan bagi umat manusia.
Apa yang telah dimulai, sekian tahun kemudian telah mekar dan menghasilkan para lulusan yang siap untuk membina generasi selanjutnya. Apa yang mereka pelajari dan mereka mereka kembangkan ketika masih di bangku sekolah ? Mahasiswa kateketik menggelar lomba kotbah, sedangkan mahasiswa bahasa Inggris menggelar lomba pidato dalam bahasa Inggris. Salah satu kegiatan mereka adalah English Night. Penulis menuturkan kembali apa yang dimuat di harian Papua Selatan Post:
Salah satu kegiatan tahunan mahasiswa STK Santo Yakobus Merauke khususnya Himpunan Mahasiswa Fakultas Bahasa Inggris (HMFBI) adalah membuat sebuah kegiatan dengan tajuk ‘English Night. Temanya “Leading Your Dreams With English” dan kegiatan ini dijadikan sebagai suatu wadah bagi mahasiswa untuk menjaring siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA/SMK yang ada di daerah ini dalam mengembangkan kreativitas mereka.
Penjaringan tersebut difokuskan terutama di bidang bahasa Inggris melalui seni drama, band, nyanyian dan puisi yang dikemas dalam bahasa Inggris. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia English Night, Lukius Mangi saat ditemui wartawan di Aula STK Santo Yacobus.
Konsep yang diambil sesuai dengan tema yang dipilih, dan dikemas seperti suasana cafĂ© ataupun restoran. Jadi panitia menyajikan menu kesukaan dari siswa itu sendiri. “Di sini siswa diminta untuk berdialong dengan pelayan ataupun teman. Mereka diajak bicara dengan berbahasa Inggris dan dengan frase yang jelas dan baik,” ujarnya.
Kegiatan ini bukan merupakan ajang perlombaan namun pementasan seni yang semuanya diisi dengan dialog berbahasa Inggris. Sebenarnya kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk mahasiswa di jaman sekarang ini supaya bisa menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perkembangan teknologi yang juga semakin canggih.
Untuk itu, kemampuan berbahasa Inggris harus betul-betul diasah dari sejak dini. Kegiatan pegelaran seni berbahasa Inggris, amat berguna, khususnya di kalangan pelajar yang nantinya menjadi penerus pembangunan di daerah ini. Selain itu juga, kegiatan ini untuk menghilangkan ketakutan siswa yang selama ini menganggap bahasa Inggris itu pelajaran yang menyusahkan, membosankan, dan tidak menarik. Pagelaran seni ini akan menumbuhkan dan memotivasi siswa untuk bisa menunjukkan bakat dalam bahasa Inggris.
Menurutnya, minat siswa dalam mengikuti kegiatan kali ini cukup besar mengingat kegiatan ini sudah kali ketiga diadakan. bahkan terjadi peningkatan dalam jumlah peserta. Tahun 2009 lalu, hanya 13 sekolah yang terdaftar, namun saat ini naik menjadi 14 peserta. “Saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini para pelajar akan lebih mencintai lagi bahasa Inggris karena merupakan satu modal untuk mencapai cita-cita kita.”
Membekali genenasi muda dengan pelbagai keilmuan dan nilai-nilai kehidupan merupakan ucapan syukur atas semua yang telah mereka terima dari para pendahulu mereka. Ketika melihat, dan mengalami bahwa anak-anak binaan telah bisa berdikari, telah mampu turut serta membangiun masyarakat "kebahagiaan yang dialami tidak bisa diukur dengan uang atau pun benda-benda duniawi".
English Night adalah salah satu wujud pembinaan / pembekalan. Bidang-bidang yang lain juga dapat dijadikan bahan pembekalan. Bukan hanya bahasa asing, bahasa daerah yang telah lama ditinggalkan, tarian dan lagu-lagu daerah lain juga dapat menjadi bahan pembekalan itu.
Pembekalan yang diberikan telah membuka "jendela kehidupan bagi anak-anak / generasi sesudah kita". Para pembuka jendela itu merupakan "malaikat-malaikat" yang diutus Allah untuk membawa terang kehidupan bagi umat manusia.
Komentar