HARI INI

HARI INI, 1 JANUARI 2011

Saya mengawalinya dengan perayaan Ekaristi Mulia di Gereja Katedral Merauke, bersama dengan P. Sonny dan P. Eko. Banyak umat Allah yang hadir pada hari pertama Tahun Baru 2011, mereka rindu mengucap syukur dan memohon berkat. Tanggal 1 Januari menurut kalender liturgi adalah hari Raya Maria Bunda Allah. Ini berarti Gereja memberikan perhatian besar kepada Bunda Maria, sebagai ibu umat beriman. Kepadanya umat mohon perlindungan dan penyertaannya, sebagaimana para rasul dahulu didampingi dengan penuh kasih sayang seorang ibu.

Saya mendapatkan kiriman bahan renungan yang baik untuk direnungkan:

3 hal yang tidak pernah kembali : waktu, perkataan, kesempatan,

3 hal yang menghancurkan : kemarahan, kesombongan, dendam.

3 hal yang tidak boleh hilang : ketenangan, sukacita, damai sejahtera.

3 hal yang membuat kita berharga : komitmen, kerendahan hati, kerja keras.

3 Pribadi yang tidak pernah berubah : ALLAH BAPA, PUTRA DAN ROH KUDUS.

3 hal yang membuat kita bertahan dalam hidup : Iman, Pengharapan dan Kasih.

Saya menambahkan:

3 Penolong yang Tuhan berikan: Malaikat, Orang Kudus, dan Bunda Maria.


Bagaikan orang yang naik kendaraan menuju ke suatu tempat tertentu yang amat jauh jaraknya. Tentu sepanjang perjalanan dia perlu memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu itu amat membantu dia untuk mengetahui situasi jalan, batas kecepatan kendaraan, tempat-tempat penting, dan petunjuk-petunjuk lainnya. Diharapkan dengan memeperhatikan rambu-rambu itu, sang pengendara (dan rombongannya) akan tiba dengan selamat di tempat tujuan.

Pelbagai butir renungan dengan angka 3 di atas, dapat juga diibaratkan sebagai "rambu-rambu" yang dapat membantu manusia untuk menuju ke kehidupan yang bahagia, dan kehidupan bahagia abadi bersama Allah. Dengan bekal pengetahuan akan kebenaran nilai-nilai yang baik, dan keyakinan bahwa kebaikan itu menjadi kekuatan untuk melangkah maju, dan didasarkan pada iman bahwa Allah adalah Sang Emmanuel, manusia menjadi amat terbantu untuk menemukan dan mengalami kebahagian dalam kehidupannya.

Butir-butir mutiara yang diungkapkan tadi dapat menjadi alat bantu bagi manusia untuk lebih bersyukur kepada Allah, yang menanamkan kebaikan dalam diri manusia. Patut juga kita berterima kasih karena ada banyak pendahulu yang menemukan mutiara-mutiara yang indah yang diwariskan kepada kita.

Kini giliran kita untuk meneruskannya kepada generasi selanjutnya, agar kebahagiaan hidup itu sungguh ada dan bisa diwujudkan, serta menjadi pengalaman manusia sepanjang jaman. Dalam mewujudkan kebahagiaan itu, kita membutuhkan bantuan dan perlindungan Allah, karena dengan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu. Selamat menjadi rekan sekerja Allah bagi sesama.

Komentar

Postingan Populer