PUNYA SEMUANYA
RENUNGAN HARIAN
TGL 23 SEPT 24
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Padre Pio. Dia lahir di Italia Selatan th 1887, dan masuk ke tarekat kapusin. Setelah ditahbiskan sbg imam th 1910, karena sakit-sakitan, dia dikembalikan kpd kekuarganya. Kemudian, dia pindah ke biara kapusin di Rotondo. Th 1918, ketika berdoa di depan salib Tuhan, dia diberi stigmata yg terus terbuka dan mencucurkan darah selama 50th. Kejadian itu hendak disembunyikan namun umat yg mendengar hal itu makin banyak yg datang ke biara itu. Setiap hari Padre Pio hanya tidur 2 jam. Setelah merayakan misa, kegiatannya adalah mendoakan umat dan melayani skr tobat. Dia meninggal pada usia 81th th 1968 dan dinyatakan sbg santo 16 Juni 2002.
Paulus melalui Flp 4: 4-9 menyapa
umatnya: "Sdr-2, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi akhirnya, sdr-2, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Yohanes dalam injilnya (17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada BapaNya: "Ya Bapa yg kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk merekayang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Padre Pio yg lemah kondisi fisiknya dan sakit-sakitan, tokh tetap ditahbiskan sbg imam. Tentu pemimpin biara dan uskup, lama sebelum pentahbisan imamatnya, "melihat / memberikan kesaksian" bhw pada pribadi Pio ada karunia-2 yg istimewa Dan 8th setelah tahbisannya karunia itu muncul dalam wujud stigmata. Padre Pio selama 50th bukan hanya memikirkan yg suci, mulia dan adil, tetapi juga telah melaksanakannya. Yg sakit dan lemah, dan layak disingkirkan di mata dunia, ternyata dipilih utk menjadi alat Tuhan yg istimewa bagi keselamatan org banyak. Hendaknya kita tetap mengagumi dan mengakui karya Tuhan yg dahsyat itu.
2. Yesus telah mendoakan kita dan memberitahukan Bapa kpd para muridNya dan kita. Siapakah kita ini shg begitu berharga dan dikasihi Allah ? Kita ini bukan siapa-siapa, dan tidak punya apa-apa. Yg ada pada kita adalah titipan.
Hanya Dialah yg punya segala sesuatu, namun mau melakukan itu semua, spy kita selamat dan bahagia. Maka, hendaknya kita bersyukur atas apa yg dipercayakan kpd kita, dan membalas Dia dg berbuat baik kpd sesama. Jangan egois dan apatis kpd sesama, lebih2 yg melarat, dan tidak punya apa-apa. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar