BERTENGKAR

 RENUNGAN HARIAN

TGL 3 SEPT 24

 

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu st. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja. Beliau terlahir dari keluarga bangsawan yg kaya. Pada usia 33th, dia telah menjadi prefek kota Roma, kemudian melepaskan semua jabatan politiknya dan masuk biara. Th 586 dia dipilih menjadi Abbas di Biara st Andreas di kota Roma. Di sana dia berjuang utk membebaskan para budak belian. Th 590 dia dipilih menjadi Paus dan berjuang utk membebaskan kaum miskin khususnya para budak. Dialah Paus pertama yg mengumumkan diri sbg Pemimpin Gereja katolik sedunia, dan memimpin gereja selama 14th. Beliau wafat th 604. 

 

Melalui 2Kor 4: 1-2.5-7 Paulus menyapa umatnya: "Sdr-2, oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Maka kami tidak tawar hati. Juga kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 

Bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Allah telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Meski demikian, harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.  

 

Lukas dalam injilnya (22: 24-30) mewartakan: "Ketika itu, terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, tentang siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja para bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut para pelindung. Kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. 

Siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Meski demikian, Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

 Hikmah yg dpt kita petik: 

1. Seperti Paulus, Paus Gregorius juga menyatakan dalam hidupnya bhw dia menerima kuasa dan anugerah pelayanan itu karena kemurahan Allah. Sebagai manusia, dia tidak mampu berbuat apa-apa, apalagi utk membebaskan para budak belian, tanpa kekuatan Allah semua itu akan sia-sia. Dia mengakui diri sebagai hamba / utusan Allah, dan bukan tuan besar yg berhak utk memaksa Allah agar tunduk kepadanya. Teladan keutamaan itu hendaknya hidup dan menjadi tekad kita semua dalam melayani sesama. 

2. Murid-murid Yesus bertengkar ttg siapa yg terbesar / paling berkuasa. Mereka ingin kekuasaan agar makin populer, banyak pengikut dan disanjung-sanjung. 

Semoga para pelayan / utusan Tuhan menyadari bhwa kuasa, harta dan popularitas mudah memicu org pada perselisihan, pertengkaran dan permusuhan. Kita diutus utk menjadi sahabat dan pembawa damai, dan bukan menjadi musuh, tukang fitnah, atau pembohong. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer