RENUNGAN HARIAN
TGL 8 DESEMBER 22
Hari ini adalah Hari Raya Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa. Ajaran
Gereja yg penting ini (Dogma) diputuskan oleh Paus Pius IX tgl 8 Desember 1854.
Keputusan itu bukan tiba2 tetapi telah dimulai oleh Paus Sixtus IV pada abad
15. Bahkan menurut St. Efraim yg hidup pada abad IV, telah berabad-abad
keyakinan ini telah hidup di kalangan umat Allah sejak awal. Paus Pius IX
meneruskan keyakinan itu dan menetapkan Maria dikandung tanpa noda dosa sbg
Dogma.
Empat tahun kemudian (1858) dalam penampakkannya sebanyak 18 x di
Lourdes kepada Bernadeth Soubirous, beliau menyatakan dirinya sebagai
"Yang dikandung tanpa noda dosa". Dg demikian dogma itu diterima
Bunda Maria karena memang benar adanya.
Dalam Kej 3: 9-15.20 dikisahkan: "Pada waktu itu, TUHAN Allah memanggil
manusia itu dan berfirman: "Di manakah engkau?" Ia menjawab:
"Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
FirmanNya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah
yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan."
Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala
binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan
kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang
menjadi ibu semua yang hidup.
Paulus melalui Ef 1: 3-6.11-12 menyapa umatnya: "Terpujilah Allah
dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada
kita segala berkat rohani di dalam sorga. Di dalam Dia Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di
hadapanNya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus
untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, supaya
terpujilah kasih karuniaNya yang mulia, yang dikaruniakanNya kepada kita di
dalam Dia, yang dikasihiNya.
Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami
mendapat bagian yang dijanjikan — kami yang dari semula ditentukan untuk
menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu
bekerja menurut keputusan kehendakNya —supaya kami, yang sebelumnya telah
menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi
kemuliaanNya.
Lukas dalam injilnya (1: 26-38) mewartakan: "Dalam bulan yang
keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama
Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf
dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, Malaikat itu berkata: "Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Dia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia
akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
KerajaanNya tidak akan berkesudahan." Maria bertanya kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu: "Roh Kudus
akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab
itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dogma Maria dikandung tanpa noda dosa ditetapkan tgl 8 Des 1854,
namun keyakinan ini telah berlangsung sejak awal selama berabad-abad. Efraim
telah memberi kesaksian bhw keyakinan tsb telah ada pada abad ke4.
Keyakinan iman itu telah teruji selama berabad-abad, bukan karena
perasaan spontan dan sesaat atau ikut-ikutan. Iman menuntun org pada kebenaran
dan bermuara pada Sang Kebenaran yaitu Allah sendiri.
2. Kata-kata Malaikat kepada Maria: "Salam, hai engkau yg
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau".
Allah menyertai dia artinya dia berkenan / kudus adanya / tidak berdosa
di hadapan Allah dan siapa pun, karena dia telah disiapkan Allah sendiri dg
cara yg amat mengagumkan utk menjadi ibu dari Anak Allah yg menjadi
Manusia. Keyakinan iman ini telah ditetapkan Paus Pius IX sbg dogma sbg ajaran yg
benar dan wajib diikuti / diimani oleh umat katolik. Marilah kita bersyukur bhw
kita mempunyai bunda yg begitu mulia yg patut kita teladani. Amin. (Mgr
Nico Adi MSC).
Komentar