PERAWATAN HATI

Sudah banyak kali saya mendapatkan kartu undangan perkawinan. Ada yang menampilkan foto calon kedua pengantin di halaman depan kartu itu. Ada kartu yang bergambar cincin yang bersinar dan saling berkaitan. Ada pula yang bergambar dua jantung yang saling berdekatan. Di dalam masing-masing jantung itu, ada huruf pertama dari nama dari masing-masing calon pengantin. Misalnya, A (Albertus) dan  C ( Cantia ).
Jantung itu melambangkan 2 hati manusia yang menyatu. Keduanya bertekad untuk bersatu seumur hidup, dan memberikan hati (seluruh diri, kehidupan dan talenta serta kebaikan masing-masing) kepada pasangannya.  Mengapa orang memilih gambar fisik organ jantung daripada hati untuk menggambarkan kasih mereka.
Secara anatomis (susunan organ tubuh), letak jantung memang di rongga dada, di bagian tengah tubuh, dan mudah dirasakan denyutnya. Secara fisik, jantung lebih besar daripada hati. Menggambar jantung juga lebih mudah daripada menggambar hati. Juga untuk penampilan (pandangan mata), gambar jantung lebih enak dilihat dan diamati daripada gambar hati.
Dalam bahasa harian / bahasa kiasan / bahasa cinta, dapat dikatakan jantung itu lambang hati ( pribadi orang yang mencintai). Seberapa penting peran / fungsi jantung itu ?   Dalam kehidupan sehari-hari, gangguan jantung ini memang gangguan serius, meskipun gangguan kecil tetapi perlu perhatian besar. Orang perlu perawatan khusus, supaya hidupnya normal kembali. Apalagi kalau mengalami gangguan besar / berat, orang bisa tiba-tiba menemui ajalnya. 
Di dalam blog ini, akan dituturkan seutuhnya cerita (sharing) dari seorang rekan yang baru saja mengalami perawatan jantung. Syukurlah dia tertolong. Bagaimana pengalaman itu, silakan simak cerita di bawah ini. Ada beberapa tanggapan yang muncul di email, yang saya sertakan untuk melengkapi cerita itu. Karena itu, ada keterangan yang saya tambahkan, supaya anda lebih mengerti maknanya.
 
DIRIKU PASKA PERAWATAN JANTUNG ( Sekedar sharing, semoga berkenan)


Pada posting Pastor Joni Luntungan MSC pada Millis MSC Sulkaltim
( Sulawesi – Kalimantan Timur) awal bulan Nopember salah satu beritanya: Pastor Chris Sumarandak MSC, dirawat di ICCU Jantung RSUP Prof Dr Kandou Manado. Sampai hari ke enam saya terbaring di ICCU jantung Malalayang dengan pengawasan Dr Reggy Lefran.  Hasil pemantauan medis: terjadi penyumbatan pada salah satu pembuluh di jantung dan harus dengan tindakan pemasangan ring/cincin (istilah masyarakat umum).
Setelah lolos (istilah baku sedu pribadi / bercanda) selama 6 hari di ICCU Malalayang, saya melanjutkan pemantauan kesehatan lanjut di RS Hermana Lembean dengan pengawasan Dr Lusia Panda, (salah satu dokter jantung hebat di Manado), yang juga membuka poli jantung di rumah sakit ini. Dengan serius Dr Lusia Panda mempersiapkan saya untuk bisa dengan aman berangkat ke Jakarta untuk tindakan lanjut tersebut. Dr Lusia berusaha untuk menghubungi dokter dan rumah sakit di Jakarta supaya bisa langsung menangani masalah jantung saya. Repotnya, hari-hari ini orang suka mengambil libur akhir tahun (termasuk para medis). Setelah sudah hampir putus asah menunggu, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk bisa ditangani oleh Dr Antono Sutandar di RS Siloam Kebun Jeruk Jakarta.

Pada tanggal 19 Desember, jam 09.00 waktu Jakarta, saya sudah masuk rumah sakit Siloam Kebun Jeruk dan mengambil kamar kelas II (kamar untuk 3 Pasien). Pada jam 17.30 proses tindakan dimulai. Hanya dengan bius lokal di selangkang paha tindakan dimulai (daerah yang dibius mungkin hanya selebar uang logam). Hasil kateter (tindakan pertama)menunjukan terjadi penyumbatan 95 % dan harus dipasang Stent 3,5/38mm 1 buah. Tindakan kedua berlangsung dengan pemasangan Stent. Saya tidak mengerti cara pemasangannya, tetapi untuk mengisi waktu saya tidak tahu lagi berapa kali Salam Maria saya ucapkan, dan akhirnya dengan penuh senyum Dokter bilang: Pastor, sudah selesai dan sukses. Dengan istilah medisnya: Succesfull PTCA RCA.
Jam 18.00 menurut sr Karmelia PBHK (adik saya) dan sr Ludo PBHK (pemimpin komunitas Grogol) yang menunggui saya selama tindakan ini), saya didorong keluar ruang tindakan dan dibawah untuk pemulihan di ruang ICCU. Tanggal 20 Desember (besoknya), jam 09.00 pagi saya dilepaskan dari balutan luka bekas tindakan dan sudah diperkenankan untuk menggerakkan kaki kanan yang sebelumnya ada pembiusan lokal.
Dokter sudah mengizinkan saya untuk bisa keluar rumah sakit sore hari, tetapi setelah perundingan dokter dengan timnya, mereka minta saya untuk tambah sehari di rumah sakit (di kamar kelas) untuk proses observasi supaya lebih aman. Akhirnya tanggal 21 Desember saya bisa keluar rumah sakit Siloam, dan istirahat di rumah induk (Pro
vinsialat ).
Dokter yang menangani saya, Dr Antono Sutandar, SpJp, FACC, FSCAI, FAMS, FIHA (internist & Cardiologist), mengambil studi ahli di Amerika, dan lebih banyak praktik di Singapura. Dalam satu bulan hanya seminggu di Indonesia (Siloam Kebun Jeruk Jakarta). Bagi saya, ini dokter hebat. Petunjuk dokter: Setelah 3 minggu diisi dengan lebih banyak istirahat, Pastor boleh beraktivitas seperti biasa, termasuk main bulu tangkis (horeeee). Makan: .... Biasa (pake istilah di refter rumah induk). Istilah P Yopi Sumakud, menurut takaran. Dan yang penting: " Sayangilah Jantungmu ". Untuk kontrol rutin: dengan Dr Lusia Panda di Manado. Untuk biaya: biaya dokter (Dr Antono Sutandar) Free, tapi biaya rumah sakit (Siloam), minta ampun... Kalau boleh, jangan lai...(tidak usah lagi) Terima kasih untuk dukungan dan doa kontrater semua. Inga (ingat): Sayangilah Jantungmu.....



P. Christofel J Sumarandak MSC
 

P. Chris Sumarandak yang bahagia....
Terima kasih banyak atas sharing penanganan dan perawatan jantungmu yang sukses... Mantab..maju terus...sehingga bisa merayakan natal dengan lebih merdeka.... Maar...depe pesta...cuma mo lia-lia stou kang..... ( namun, pada saat pesta, hanya mau melihat-lihat saja to. Artinya boleh melihat, tetapi tidak boleh ambil dan makan - red).  
 
Berkat Tuhan melimpah,

T. Siswanto MSC
 
Selamat P. Chris. Trima kasih utk sharingnya. Semoga sepur tidak berasap lagi hehehhehe......( tidak merokok lagi )
 
Yos Daempal


Syukur kalau so bae Chris
( kalau sudah baik / sembuh). Inga2 kalu makang ne..ukur-ukur.....terutama ba en rw ( Ingat, kalau makan, tahu batas, terutama kalau makan hidangan daging babi dan daging anjing ).


missionarii sacratissimi cordis
Sanny
Trims sharingnya, pengalaman adalah guru yang baik.
Maxi  Dumanaw
 
Dalam retret, rekoleksi atau pembahasan tentang spiritualitas, gambar jantung dimunculkan untuk menggambarkan pribadi dan kebaikan hati Allah. Kebaikan Allah dirasakan manusia karena hati-Nya. Dan hati itu menunjuk pada Pribadi Allah yang tidak terbatas belas kasih-Nya kepada umat manusia. Mengingat pentingnya peran / fungsi hati,  Allah memberikan “hal yang terpenting kepada manusia” supaya mereka menampakkan kebaikan hati Allah dan Pribadi Allah di dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia yang diciptakan segambar dan secitra dengan Allah, diangkat menjadi anak-anak Allah dan diutus untuk menjadi tanda kehadiran-Nya di dunia ini. Dengan melihat dan mengalami kasih manusia, diharapkan orang melihat dan mengalami kasih Allah sendiri.  Gambaran dua jantung manusia yang saling bertemu, karena saling mengasihi, diharapkan menjadi gambaran hati Allah yang menyatukan mereka, dan mengharapkan kesatuan itu tetap utuh seumur hidup mereka. Di dalam hati itu, Allah tinggal, bekerja dan memberikan bimbingan kepada manusia agar hidup bahagia bersama sesamanya, dengan saling mencintai dan berkorban.
 
Sebagaimana jantung tetap perlu perawatan dan perhatian, demikian pula "hati" ( hidup rohani ) perlu perhatian, perawatan dan penyegaran agar tetap sehat dan bahagia dalam kehidupan ini. Kita berhak untuk hidup bahagia dan sehat setiap hari.




Komentar

Postingan Populer