PENERIMAAN KRISMA DI 3 PAROKI
Sebanyak 46 orang telah menerima sakramen krisma di Stasi Patriot, tanggal 26 Agustus 2011 yang lalu. Mereka berasal dari stasi Mauwan, Ginggimop, Wakariop dan Patriot. Perayaan Misa krisma itu merupakan perayaan gabungan, agar banyak umat dan peserta dapat sekaligus dilayani. Di sisi lain, gabungan merupakan tanda rahmat dan kebersamaan di kalangan umat Allah sendiri. Pater Jhems dan P Yanto Yusuf mendampingi uskup dalam penerimaan krisma itu.
Pada hari minggu, 28 Agustus 2011 juga telah dirayakan misa krisma meriah di paroki Hati Kudus Tanah Merah. Peserta seluruhnya berjumlah 125 orang yang berasal dari stasi Wet, Kilo Satu, Ampera, Kouh dan Tanah Merah. Gereja pusat paroki penuh sesak dengan umat yang ingin turut serta bergembira atas anugerah krisma yang diterima oleh anak / rekan / suami / istri / ayah / ibu mereka. Pater Jhems sebagai pastor paroki dan P Yanto Yusuf ( pastor paroki Mokbiran - Mindiptana) mendampingi uskup dalam penerimaan krisma itu.
Paroki Fransiskus Xaverius - Asiki pun tidak mau ketinggalan. Mereka telah mempersiapkan 135 orang peserta untuk menerima sakramen yang sama. Dengan penuh kemeriahan mereka menjemput uskup yang tiba di Camp 19, tempat upacara krisma akan dilangsungkan. Uskup mendapatkan pengalungan manik-manik dan topi yang terbuat dari bulu kuskus, kemudian dijemput oleh tarian masyarakat Auwyu, masyarakat Kei dan terakhir masyarakat NTT. Umat di wilayah Camp 19, bekerja di perkebunan kelapa sawit, milik PT Korindo. Penerimaan krisma dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2011 di Camp 19, paroki Frasiskus Xaverius - Asiki. Pastor parokinya adalah Pastor Kris Farneubun MSC. Hadir pada kesempatan ini Pater Yoran MSC, Pater Yanto Yusuf MSC, Pater Jhems Kumolontang MSC, dan P. Kris Farneubun MSC. Sr. Vianey KYM, Sr. Evarista KYM, Sr. Avila PRR, Sr. Luciana PRR dan Sr. Marta PRR juga turut serta dalam kegiatan ini.
Paroki St. Mathias menyusul pula untuk penerimaan krisma di Getentiri. Jarak Asiki ke Getentiri tidak jauh, hanya 20 menit dengan speed boat. Uskup dan rombongan disambut dengan tarian adat, menerima topi yang dihiasi burung cendrawasih, dan berarak menuju gereja yang jaraknya kira-kira 1,5 km. Jumlah peserta seluruhnya 77 orang. Mereka berasal dari stasi Waghai, Anggai, Subur, 1 orang dari Camp 19 dan Getentiri. Pastor paroki di wilayah Getentiri adalah Pater Yan Sareta MSC. Pater Yanto Yusuf MSC, Pater Jhems Kumolontang MSC, dan P. Kris Farneubun MSC. Sr. Vianey KYM, Sr. Evarista KYM, Sr. Avila PRR, Sr. Luciana PRR dan Sr. Marta PRR juga turut serta dalam kegiatan ini.
Pada sore hari menjelang penerimaan krisma, para calon bertemu dengan uskup untuk mendapatkan pembinaan terakhir dan penyegaran. Mereka diminta untuk mengucapkan doa wajib: Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, Doa Tobat dan Aku Percaya. Mereka juga disegarkan kembali tentang 7 Sakramen, dan diajar bagaimana berdoa sebelum dan sesudah makan secara spontan. Setelah diberi pelajaran bagaimana berdoa, beberapa di antara mereka, ditunjuk langsung untuk membawakan doa spontan. Tokh mereka bisa. Ini berarti semakin banyak berlatih, mereka menjadi makin terampil untuk membawakan doa-doa untuk kepentingan bersama.
Jumlah penerima krisma seluruhnya ( 3 paroki di Wilayah Kevikepan Mindiptana ) adalah 383 orang. Ini merupakan suatu jumlah yang cukup besar. Pesta krisma selalu melibatkan banyak orang, dan karena itu yang bergembira bukan hanya para penerima krisma tetapi juga seluruh umat Allah. Pesta krisma adalah pesta iman bagi umat Allah. Mereka semua mendapat berkat Allah. Dengan demikian, karena mereka telah diberkati Allah, mereka pun diutus untuk menjadi berkat dan saluran rahmat bagi banyak orang.
Komentar