DOKTER BUDDY DAN ROMO PASKALIS
Keterangan foto: Dokter Buddy sedang memeriksa bayi yang berumur 5 bulan.
“Nanti kalau anak-anak saya sudah besar, dan mereka sudah mandiri, dan saya sudah pensiun. Saya akan membaktikan hidup saya untuk orang-orang kecil. Kerinduan untuk melayani orang kecil ini sudah lama”, demikian dr Buddy Sudjatmiko mengawai pembicaraannya, ketika kami berkenalan dan berbincang-bincang di kediaman uskup agung Merauke. Beliau berasal dari Kalimantan, dan ditemani Romo Paskalis Sudirdjo OFM-cap langsung terjun ke lapangan.
Mengapa Papua yang dipilih ? Diceritakan bahwa beliau berdua pernah melihat siaran TV Papua. Dalam tayangan itu, mereka memperhatikan anak-anak dan masyarakat Papua yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Di kota-kota sudah banyak dokter, dan sudah sering mereka mendapatkan pengobatan yang bagus-bagus. Karena itu, beliau memutuskan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di pinggiran / di desa-desa yang tidak mendapatkan pelayanan seperti mereka yang tinggal di kota.
Beliau berdua langsung turun ke lapangan untuk mencari “person penghubung” agar kelak pada pelayanan berikutnya, beliau tahu ke mana dan siapa yang bisa dihubungi. Setiap tahun beliau menyediakan waktu pada bulan April dan Agustus, masing-masing selama 1 minggu beliau bisa berada di lapangan. Dengan melihat langsung situasi masyarakat, beliau bertekad pula untuk mengajak rekan-rekan dokter yang rela mengadakan pelayanan di desa-desa. Beliau akan berusaha juga untuk mengajak dokter spesialis misalnya: dokter mata dan dokter ahli kandungan.
Keterangan foto: Romo Paskalis menjadi "apoteker" sedang mencari dan memasukkan obat-obat untuk pasien yang telah diperiksa dokter
Selama berada di Merauke beliau telah mengadakan pelayanan di Erambu dan di Bupul. Di sana ratusan masyarakat dengan pelbagai keluhan telah dilayanai hingga jam 21.00. Dan sebelum meninggalkan Merauke, tanggal 3 September yang lalu, beliau berdua telah melayani masyarakat Mangga Dua – Merauke. Mereka dibantu oleh Sr. Alberta PBHK dan Ibu Ina Pangemanan, tenaga medis dari Tarekat PBHK dan dari Keuskupan Merauke. Pada hari itu, telah dilayani kurang lebih 150 pasien. Semua pasien tidak membayar.
Penulis teringat cerita dalam Kitab Suci: “Yesus berkeliling dari desa ke desa, mewartakan kabar baik, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan-setan” (Markus 1: 35-42). Apa yang dilakukan oleh dr Buddy dan Romo Paskalis merupakan “penghadiran kembali karya Yesus bagi mereka yang di desa-desa”. Melalui mereka Yesus menyembuhkan / menolong orang-orang sakit, dan “mengusir kuasa-kuasa kegelapan”. Terima kasih dokter, terima kasih Romo, terima kasih kepada semua pihak yang telah melayani saudara-saudari kita di tanah Papua Selatan.
“Nanti kalau anak-anak saya sudah besar, dan mereka sudah mandiri, dan saya sudah pensiun. Saya akan membaktikan hidup saya untuk orang-orang kecil. Kerinduan untuk melayani orang kecil ini sudah lama”, demikian dr Buddy Sudjatmiko mengawai pembicaraannya, ketika kami berkenalan dan berbincang-bincang di kediaman uskup agung Merauke. Beliau berasal dari Kalimantan, dan ditemani Romo Paskalis Sudirdjo OFM-cap langsung terjun ke lapangan.
Mengapa Papua yang dipilih ? Diceritakan bahwa beliau berdua pernah melihat siaran TV Papua. Dalam tayangan itu, mereka memperhatikan anak-anak dan masyarakat Papua yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Di kota-kota sudah banyak dokter, dan sudah sering mereka mendapatkan pengobatan yang bagus-bagus. Karena itu, beliau memutuskan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di pinggiran / di desa-desa yang tidak mendapatkan pelayanan seperti mereka yang tinggal di kota.
Beliau berdua langsung turun ke lapangan untuk mencari “person penghubung” agar kelak pada pelayanan berikutnya, beliau tahu ke mana dan siapa yang bisa dihubungi. Setiap tahun beliau menyediakan waktu pada bulan April dan Agustus, masing-masing selama 1 minggu beliau bisa berada di lapangan. Dengan melihat langsung situasi masyarakat, beliau bertekad pula untuk mengajak rekan-rekan dokter yang rela mengadakan pelayanan di desa-desa. Beliau akan berusaha juga untuk mengajak dokter spesialis misalnya: dokter mata dan dokter ahli kandungan.
Keterangan foto: Romo Paskalis menjadi "apoteker" sedang mencari dan memasukkan obat-obat untuk pasien yang telah diperiksa dokter
Selama berada di Merauke beliau telah mengadakan pelayanan di Erambu dan di Bupul. Di sana ratusan masyarakat dengan pelbagai keluhan telah dilayanai hingga jam 21.00. Dan sebelum meninggalkan Merauke, tanggal 3 September yang lalu, beliau berdua telah melayani masyarakat Mangga Dua – Merauke. Mereka dibantu oleh Sr. Alberta PBHK dan Ibu Ina Pangemanan, tenaga medis dari Tarekat PBHK dan dari Keuskupan Merauke. Pada hari itu, telah dilayani kurang lebih 150 pasien. Semua pasien tidak membayar.
Penulis teringat cerita dalam Kitab Suci: “Yesus berkeliling dari desa ke desa, mewartakan kabar baik, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan-setan” (Markus 1: 35-42). Apa yang dilakukan oleh dr Buddy dan Romo Paskalis merupakan “penghadiran kembali karya Yesus bagi mereka yang di desa-desa”. Melalui mereka Yesus menyembuhkan / menolong orang-orang sakit, dan “mengusir kuasa-kuasa kegelapan”. Terima kasih dokter, terima kasih Romo, terima kasih kepada semua pihak yang telah melayani saudara-saudari kita di tanah Papua Selatan.
Komentar