DI ATAS UKRAINA
Tinggal 2 jam dan 33 menit lagi, pesawat KLM yang saya tumpangi akan mendarat di Bandara Schipol - Amnsterdam. Saat itu, tanggal 24 September 2011, jam 03.10 pesawat berada di atas Ukraina - Chekoslovakia, dengan kecepatan 856 km per jam. Pesawat berada di ketinggian 33.946 kaki, dan suhu di luar pesawat - 51 derajat Celsius. Jarak yang masih harus ditempuh adalah 1.984 km. Saya terbangun dari tidur, ketika itu, dan saya memperhatikan peta perjalanan yang dimunculkan di layar monitor. Luar biasa kehebatan dan perkembangan teknologi, sehingga pesawat dengan beban berat itu dapat terbang dengan tenang di angkasa, selama 13 jam tanpa berhenti.
Duduk di sebelah saya, seorang bapak berkebangsaan Malaysia, dan seorang lagi seorang bapa muda berkuliat hitam berkebangsaan Canada. Yang berkebangsaan Malaysia turun di Amsterdam, sedangkan yagn berkebangsaan Canada setelah transit 5 jam, akan melanjutkan perjalanan ke tanah airnya. Mereka tidur nyenyak, ketika saya terjaga. Penumpang lainnya juga masih tidur nyenyak, menikmati malam panjang yang melelahkan juga.
Saya tidak tahu harus berbuat apa di tempat duduk.... Pelbagai macam posisi duduk telah dilakukan, agar badan tetap nyaman selama perjalanan itu. Meski demikian, badan ini tidak nyaman juga, karena berdempetan dengan sesama penumpang, sedangkan kalau badan miring ke gang, sering kali disenggol orang yang sedang lewat. Memang tempat yang disediakan untuk setiap penumpang kelas ekonomi "pas untuk 1 orang". Ruang gerak memang amat terbatas. Begitulah, situasi perjalanan yang sering dialami oleh para penumpang pesawat, "harus mau menerima kenyataan diberi tempat / ruang gerak yang pas hanya untuk 1 orang".
Syukurkan ÄC"pesawat mampu memenuhi kebutuhan oksigen dan mempertahankan suhu yang nyaman bagi semua penumpang. Sepanjang perjalanan itu, tidak ada seorang penumpang pun yang mengeluh karena kepanasan. Selama perjalanan itu, semua penumpang dapat dengan tenang menikmati perjalanan. Kepada masing-masing diberikan "hean-phone" sehingga setiap penumpang dapat menikmati hiburan (musik, film, informasi dll) sesuai dengan pilihannya.
Akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Schipol - Amsterdam. Rasa syukur kepada Tuhan, dan terima kasih kepada para pilot dan awak pesawat yang telah melayani kami. Kami tiba di Amsterdam hampir jam 6 pagi, tanggal 24 September 2011.
Duduk di sebelah saya, seorang bapak berkebangsaan Malaysia, dan seorang lagi seorang bapa muda berkuliat hitam berkebangsaan Canada. Yang berkebangsaan Malaysia turun di Amsterdam, sedangkan yagn berkebangsaan Canada setelah transit 5 jam, akan melanjutkan perjalanan ke tanah airnya. Mereka tidur nyenyak, ketika saya terjaga. Penumpang lainnya juga masih tidur nyenyak, menikmati malam panjang yang melelahkan juga.
Saya tidak tahu harus berbuat apa di tempat duduk.... Pelbagai macam posisi duduk telah dilakukan, agar badan tetap nyaman selama perjalanan itu. Meski demikian, badan ini tidak nyaman juga, karena berdempetan dengan sesama penumpang, sedangkan kalau badan miring ke gang, sering kali disenggol orang yang sedang lewat. Memang tempat yang disediakan untuk setiap penumpang kelas ekonomi "pas untuk 1 orang". Ruang gerak memang amat terbatas. Begitulah, situasi perjalanan yang sering dialami oleh para penumpang pesawat, "harus mau menerima kenyataan diberi tempat / ruang gerak yang pas hanya untuk 1 orang".
Syukurkan ÄC"pesawat mampu memenuhi kebutuhan oksigen dan mempertahankan suhu yang nyaman bagi semua penumpang. Sepanjang perjalanan itu, tidak ada seorang penumpang pun yang mengeluh karena kepanasan. Selama perjalanan itu, semua penumpang dapat dengan tenang menikmati perjalanan. Kepada masing-masing diberikan "hean-phone" sehingga setiap penumpang dapat menikmati hiburan (musik, film, informasi dll) sesuai dengan pilihannya.
Akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Schipol - Amsterdam. Rasa syukur kepada Tuhan, dan terima kasih kepada para pilot dan awak pesawat yang telah melayani kami. Kami tiba di Amsterdam hampir jam 6 pagi, tanggal 24 September 2011.
Komentar