KEPERGIAN SEORANG KONFRATER
Hari ini tanggal 17 Oktober 2010, pagi-pagi benar saya membuka email. Ada berita duka: Pater Frans Kabrahanubun MSC yang bertugas di Tanjung Selor meninggal secara mendadak. Seorang konfrater yang telah cukup berpengalaman, tiba-tiba "pergi" tentu menimbulkan kehilangan dan rasa kehilangan yang besar.
Kehilangan / rasa kehilangan itu muncul, setelah para konfrater mendapat berita dari Pater Provinsial MSC, atau kiriman sms antar anggota tarekat MSC sendiri. Isi berita itu adalah:
Para konfrater yang terkasih,
Dengan perasaan sedih yang mendalam saya meneruskan berita dari pst Antono MSC di Tanjung, Kalimantan Selatan, bahwa PATER FRANS KABRAHANUBUN MSC meninggal dunia secara mendadak pada hari ini Minggu 17 Oktober 2010, pkl 02.15, setelah terjatuh di kamarnya di pastoran Ave Maria Tanjung, Kalimantan Selatan. Mendengar bunyi ada sesuatu yang jatuh, kamarnya didobrak dan menemukan ps. Frans tergeletak. Ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi tidak tertolong. Setelah dimandikan/disiapkan jenasahnya akan disemayamkan di Gereja Katolik Ave Maria, Tanjung.
Sekian berita yang kami terima pada hari ini Minggu dini hari pkl 02.25. Mari kita doakan konfrater kita.
Salam sejahtera,
J. Mangkey, MSC
Provinsial MSC
Jakarta
Tanggapan atas berita kematian itu, muncul di email para MSC. Saya membaca sebagian besar email itu, dan merenungkan makna di balik duka pada hari ini. Inilah ungkapan-ungkapan konfrater MSC yang pernah mengenal beliau dan menulis email:
Kepada Provinsial Pater J. Mangkey dan semua Konfrater MSC
Saya menyampaikan turut berduka dengan meninggalnya Pater Frans Kabrahaubun msc, yang dipanggil Tuhan begitu mendadak. Saya kenal dari dekat dan secara khusus konfrater kita, sejak saya telah bertinggal dan bekerja bersama dia di Paroki Pal 3 Manado, dari tahun 1996 s/d tahun 1999. Frans adalah yang kedua dari kami, kawanan kecil di Pal 3, yang sudah pulang ke Rumah Bapak, yaitu almahrum Corné dan sekarang Frans. Saya ucapakan terima kasih atas segala jasanya untuk umat dan semua konfrater, khususnya untuk saya. Requiescat in Pace. Dari: Cor van Bavel msc (Nederland).
Frans adalah pribadi yg gembira dan bersemangat dalam melayani umat. Saya tdk tahu lagi kapan saya pernah bertemu dg P. Frans. Tapi kurang lebih ketika saya pastoral di seminari Langgur, saya menyaksikan semangat pemberian diri dalam pelayanannya yg besar kpd umat di Tual, Dula, Yayasan Wilibrordus dan juga sebagai seorang pengajar seminari Langgur. Konfraterku Frans, anda telah memberikan sebuah hati untuk umatmu di tempat2 anda diutus utk melayani. Hati-Nya kini terbuka untk menyambut dan menerima kedatanganmu. 'Masuklah ke dalam bahagia Tuhanmu'. Kami keluarga besar novisiat kita mendoakanmu dan keluarga yang ditinggalkan. Saya sungguh berduka karena kepergianmu.
Sam m msc (manado)
Masih pagi-pagi sekali saya terima sms dari Banjarmasin mengabarkan
kepergian P. Frans. Masih hangat dalam ingatan, waktu pekan suci yang
lalu ia begitu semangat melayani umat yang jauh, mesti berjuang
melewati kubangan2 lumpur. Selamat jalan P. Frans. Kebahagiaan abadi
menyambutmu.
Yang turut kehilangan,
j astanto msc (manado)
P. Frans Kabrahanubun MSC, selamat jalan... Perjuanganmu di tengah dunia ini dianggap cukup oleh Tuhan. Pastinya Kau bahagia bersama Dia yang empunya kehidupan...
Walau kepergianmu begitu mendadak...tak terduga...
Pertemuanku denganmu bulan Agustus lalu ketika aku datang mengunjungimu bersama P. Antono MSC, (ternyata pertemuan yang terakhir).
Tgl. 11 Okt kemarin Kau menghubungiku, untuk memberitahukan tidak bisa hadir di pertemuan Komunitas Daerah di Purwokerto, karena ada rekoleksi dan pertemuan para imam serta kemudian tahbisan imam di Keuskupan Banjarmasin.
Ternyata ini adalah perjumpaan dan kebersamaanmu bersama mereka kolega imam di Keuskupan Banjarmasin, pada tgl. 17 Okt. P. Antono sekitar jam 2-an menelponku memberitahukan bahwa kau jatuh dan nampaknya berat...lalu beberapa menit kemudian P. Antono memberitahukanku lagi, bahwa Kau pergi untuk selamanya.
SELAMAT JALAN P. FRANS DALAM KEABADIAN BERSAMA DENGAN DIA YANG SENANTIASA MENCINTAIMU...SEMANGATMU MENJADI PENYEMANGAT KAMI YANG MASIH BERJUANG.
Selamat jalan...
T. Sis MSC
Sehati seperasaan bersama konfratres, kaum keluarga, sahabat dan kenalan P. Frans Kabrahanubun, mendoakan arwah P. Frans kabrahanubun msc. Kepergiannya yang begitu mendadak mengagetkan kita semua. Bulan Januari tahun in, sebelum berangkat ke Chicago, saya bertemu P. Frans di provinsialat. Kami berbagi kisah dan komentar mengenai berbagai topik. Tak disangka, itulah perjumpaan terakhir dengan P. Frans.
Selamat jalan Frans, semoga engkau disambut di dalam kegembiraan rumah Bapa di surga. Teriring juga doa untuk kaum keluarga yang ditinggalkan, semoga dihibur dengan pengharapan akan kasih setia Allah.
Jovi, msc
Kita semua pasti sedih atas kepergian konfrater kita Frans. Doa kami semua mengiringi perjalananmu Frans kembali kepada-Nya. Semoga Frans mengalami kebahagiaan kekal bersama-Nya. Amin. Benny Antonius msc
Dari KBM Palu, sehati-seperasaan kami mengucapkan selamat jalan ke Rumah Bapa di Surga confrater kita pater Frans Kabrahanubun, MSC. Doa kami menyertaimu. Dari: Benny Pangkey msc
Turut berduka cita atas meninggalnya P. Frans Kabrahanubun MSC. Terakhir kali sya berjumpa dia sebelum sya ke Manila. Sebuah perjumpaan kesekian kalinya setelah pertama kali saya berjumpa dengan pater Frans sekitar tahun 1993. Waktu itu P. Frans bertugas sbg pastor paroki di paroki kami, paroki. St. Fransiskus Xaverius Tual. Kemudian kami berjumpa kembali lg di paroki Darit Mei-Juni 2001. Waktu sya bertugas sebagai frater pastoral dan pater Frans sbg pastor paroki yang baru. Hal yang berkesan waktu itu ialah kehangatan dan persaudaraannya sebagai MSC. Terima kasih pater Frans untuk cinta dan pengabdianmu. Tuhan dan para KudusNya telah menantimu di rumahNya. Doa kami menyertaimu. Tak lupa doakan kami yang masih bergumul di dunia ini.
Salam
Berty Ohoiwutun
Pagi ini dalam Misa Novena Bunda Maria di Goa Maria Kaliori saya bersama umat yg hadir mempersembahkan Misa untuk Rm. Frans Kabrahanubun MSC... Selamat jalan Rm. Frans. Dari : Wisnu Agung MSC
Dari Chunchi Ecuador,saya turut mengucapkan dukacita yang mendalam atas meninggalnya sahabatku p.Frans Kabrahanubun, saya telah mendoakannya dalam misa bersama umatku di Chunchi malam ini(waktu Ecuador)semoga arwah sahabatku diterima dlm kebahagian abadi.Amin. Pengirim: Emanuel Ohoiwutun MSC – Ekuador
Berita yg menyedikan tapi sekaligus mengundang rasa persaudaraan kita.Kita ikut mendoakan dlm misa pagi ini. RIP. Torang kevikepan Tondano pagi ini ziarah ke Belang. Dari: Chris Santie msc.
Berita yg mengejutkan dan menyedihkan, di Misa pagi ini, aku doakan, kiranya Tuhan menerima P.Frans Kabrahanubun dalam kebahagiaan Sorgawi.
Regards,
Matheus Yatno Yuwono MSC
YANG PATUT KITA RENUNGKAN
Dari ungkapan tersebut, dapatlah ditunjuk satu - dua hal penting bahwa kepergian P.Frans telah memutuskan "persaudaraan yang sering dialami dalam kehidupan di dunia ini". Persaudaraan / tali kasih / pertemuan / sharing ternyata merupakan sebuah kebutuhan yang riil dan mendasar, dan perlu diwujudkan agar terus-menerus dialami.
Sayangnya hal ini baru lebih terungkap ketika "seseorang itu pergi untuk selamanya". Bila kebutuhan riil dan mendasar itu diusahakan setiap hari, dan merupakan dasar dan komitmen setiap orang di dalam masing-masing komunitas, betapa indahnya hidup ini.
Kebutuhan mendasar itu sebenarnya merupakan perwujudan Sabda Yesus:"Di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam namaKu, di situ AKU ada". AKU (YESUS) di sini dipahami sebagai Dia yang pernah berkata: "Akulah JALAN, KEBENARAN, dan KEHIDUPAN", dan membagikan "damai" setiap kali Dia menjumpai murid-murid-Nya.
Momen kehilangan dapat merupakan titik awal untuk membangun / mengembalikan komitmen yang telah hilang / melemah. Di sana, dapat dirasakan betapa besar kasih Allah yang telah memberikan perlindungan, bimbingan dan penyertaan-Nya justru ketika manusia itu ada dalam kelemahan / kehilangan. Keterbukaan dan kerendahan hati kepada Dia yang lebih dulu mencintai manusia, dan komitmen manusia untuk mewujudkan keterbukaan dan kerendahan hatinya dalam kehidupan bersama, akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Kehilangan / rasa kehilangan itu muncul, setelah para konfrater mendapat berita dari Pater Provinsial MSC, atau kiriman sms antar anggota tarekat MSC sendiri. Isi berita itu adalah:
Para konfrater yang terkasih,
Dengan perasaan sedih yang mendalam saya meneruskan berita dari pst Antono MSC di Tanjung, Kalimantan Selatan, bahwa PATER FRANS KABRAHANUBUN MSC meninggal dunia secara mendadak pada hari ini Minggu 17 Oktober 2010, pkl 02.15, setelah terjatuh di kamarnya di pastoran Ave Maria Tanjung, Kalimantan Selatan. Mendengar bunyi ada sesuatu yang jatuh, kamarnya didobrak dan menemukan ps. Frans tergeletak. Ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi tidak tertolong. Setelah dimandikan/disiapkan jenasahnya akan disemayamkan di Gereja Katolik Ave Maria, Tanjung.
Sekian berita yang kami terima pada hari ini Minggu dini hari pkl 02.25. Mari kita doakan konfrater kita.
Salam sejahtera,
J. Mangkey, MSC
Provinsial MSC
Jakarta
Tanggapan atas berita kematian itu, muncul di email para MSC. Saya membaca sebagian besar email itu, dan merenungkan makna di balik duka pada hari ini. Inilah ungkapan-ungkapan konfrater MSC yang pernah mengenal beliau dan menulis email:
Kepada Provinsial Pater J. Mangkey dan semua Konfrater MSC
Saya menyampaikan turut berduka dengan meninggalnya Pater Frans Kabrahaubun msc, yang dipanggil Tuhan begitu mendadak. Saya kenal dari dekat dan secara khusus konfrater kita, sejak saya telah bertinggal dan bekerja bersama dia di Paroki Pal 3 Manado, dari tahun 1996 s/d tahun 1999. Frans adalah yang kedua dari kami, kawanan kecil di Pal 3, yang sudah pulang ke Rumah Bapak, yaitu almahrum Corné dan sekarang Frans. Saya ucapakan terima kasih atas segala jasanya untuk umat dan semua konfrater, khususnya untuk saya. Requiescat in Pace. Dari: Cor van Bavel msc (Nederland).
Frans adalah pribadi yg gembira dan bersemangat dalam melayani umat. Saya tdk tahu lagi kapan saya pernah bertemu dg P. Frans. Tapi kurang lebih ketika saya pastoral di seminari Langgur, saya menyaksikan semangat pemberian diri dalam pelayanannya yg besar kpd umat di Tual, Dula, Yayasan Wilibrordus dan juga sebagai seorang pengajar seminari Langgur. Konfraterku Frans, anda telah memberikan sebuah hati untuk umatmu di tempat2 anda diutus utk melayani. Hati-Nya kini terbuka untk menyambut dan menerima kedatanganmu. 'Masuklah ke dalam bahagia Tuhanmu'. Kami keluarga besar novisiat kita mendoakanmu dan keluarga yang ditinggalkan. Saya sungguh berduka karena kepergianmu.
Sam m msc (manado)
Masih pagi-pagi sekali saya terima sms dari Banjarmasin mengabarkan
kepergian P. Frans. Masih hangat dalam ingatan, waktu pekan suci yang
lalu ia begitu semangat melayani umat yang jauh, mesti berjuang
melewati kubangan2 lumpur. Selamat jalan P. Frans. Kebahagiaan abadi
menyambutmu.
Yang turut kehilangan,
j astanto msc (manado)
P. Frans Kabrahanubun MSC, selamat jalan... Perjuanganmu di tengah dunia ini dianggap cukup oleh Tuhan. Pastinya Kau bahagia bersama Dia yang empunya kehidupan...
Walau kepergianmu begitu mendadak...tak terduga...
Pertemuanku denganmu bulan Agustus lalu ketika aku datang mengunjungimu bersama P. Antono MSC, (ternyata pertemuan yang terakhir).
Tgl. 11 Okt kemarin Kau menghubungiku, untuk memberitahukan tidak bisa hadir di pertemuan Komunitas Daerah di Purwokerto, karena ada rekoleksi dan pertemuan para imam serta kemudian tahbisan imam di Keuskupan Banjarmasin.
Ternyata ini adalah perjumpaan dan kebersamaanmu bersama mereka kolega imam di Keuskupan Banjarmasin, pada tgl. 17 Okt. P. Antono sekitar jam 2-an menelponku memberitahukan bahwa kau jatuh dan nampaknya berat...lalu beberapa menit kemudian P. Antono memberitahukanku lagi, bahwa Kau pergi untuk selamanya.
SELAMAT JALAN P. FRANS DALAM KEABADIAN BERSAMA DENGAN DIA YANG SENANTIASA MENCINTAIMU...SEMANGATMU MENJADI PENYEMANGAT KAMI YANG MASIH BERJUANG.
Selamat jalan...
T. Sis MSC
Sehati seperasaan bersama konfratres, kaum keluarga, sahabat dan kenalan P. Frans Kabrahanubun, mendoakan arwah P. Frans kabrahanubun msc. Kepergiannya yang begitu mendadak mengagetkan kita semua. Bulan Januari tahun in, sebelum berangkat ke Chicago, saya bertemu P. Frans di provinsialat. Kami berbagi kisah dan komentar mengenai berbagai topik. Tak disangka, itulah perjumpaan terakhir dengan P. Frans.
Selamat jalan Frans, semoga engkau disambut di dalam kegembiraan rumah Bapa di surga. Teriring juga doa untuk kaum keluarga yang ditinggalkan, semoga dihibur dengan pengharapan akan kasih setia Allah.
Jovi, msc
Kita semua pasti sedih atas kepergian konfrater kita Frans. Doa kami semua mengiringi perjalananmu Frans kembali kepada-Nya. Semoga Frans mengalami kebahagiaan kekal bersama-Nya. Amin. Benny Antonius msc
Dari KBM Palu, sehati-seperasaan kami mengucapkan selamat jalan ke Rumah Bapa di Surga confrater kita pater Frans Kabrahanubun, MSC. Doa kami menyertaimu. Dari: Benny Pangkey msc
Turut berduka cita atas meninggalnya P. Frans Kabrahanubun MSC. Terakhir kali sya berjumpa dia sebelum sya ke Manila. Sebuah perjumpaan kesekian kalinya setelah pertama kali saya berjumpa dengan pater Frans sekitar tahun 1993. Waktu itu P. Frans bertugas sbg pastor paroki di paroki kami, paroki. St. Fransiskus Xaverius Tual. Kemudian kami berjumpa kembali lg di paroki Darit Mei-Juni 2001. Waktu sya bertugas sebagai frater pastoral dan pater Frans sbg pastor paroki yang baru. Hal yang berkesan waktu itu ialah kehangatan dan persaudaraannya sebagai MSC. Terima kasih pater Frans untuk cinta dan pengabdianmu. Tuhan dan para KudusNya telah menantimu di rumahNya. Doa kami menyertaimu. Tak lupa doakan kami yang masih bergumul di dunia ini.
Salam
Berty Ohoiwutun
Pagi ini dalam Misa Novena Bunda Maria di Goa Maria Kaliori saya bersama umat yg hadir mempersembahkan Misa untuk Rm. Frans Kabrahanubun MSC... Selamat jalan Rm. Frans. Dari : Wisnu Agung MSC
Dari Chunchi Ecuador,saya turut mengucapkan dukacita yang mendalam atas meninggalnya sahabatku p.Frans Kabrahanubun, saya telah mendoakannya dalam misa bersama umatku di Chunchi malam ini(waktu Ecuador)semoga arwah sahabatku diterima dlm kebahagian abadi.Amin. Pengirim: Emanuel Ohoiwutun MSC – Ekuador
Berita yg menyedikan tapi sekaligus mengundang rasa persaudaraan kita.Kita ikut mendoakan dlm misa pagi ini. RIP. Torang kevikepan Tondano pagi ini ziarah ke Belang. Dari: Chris Santie msc.
Berita yg mengejutkan dan menyedihkan, di Misa pagi ini, aku doakan, kiranya Tuhan menerima P.Frans Kabrahanubun dalam kebahagiaan Sorgawi.
Regards,
Matheus Yatno Yuwono MSC
YANG PATUT KITA RENUNGKAN
Dari ungkapan tersebut, dapatlah ditunjuk satu - dua hal penting bahwa kepergian P.Frans telah memutuskan "persaudaraan yang sering dialami dalam kehidupan di dunia ini". Persaudaraan / tali kasih / pertemuan / sharing ternyata merupakan sebuah kebutuhan yang riil dan mendasar, dan perlu diwujudkan agar terus-menerus dialami.
Sayangnya hal ini baru lebih terungkap ketika "seseorang itu pergi untuk selamanya". Bila kebutuhan riil dan mendasar itu diusahakan setiap hari, dan merupakan dasar dan komitmen setiap orang di dalam masing-masing komunitas, betapa indahnya hidup ini.
Kebutuhan mendasar itu sebenarnya merupakan perwujudan Sabda Yesus:"Di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam namaKu, di situ AKU ada". AKU (YESUS) di sini dipahami sebagai Dia yang pernah berkata: "Akulah JALAN, KEBENARAN, dan KEHIDUPAN", dan membagikan "damai" setiap kali Dia menjumpai murid-murid-Nya.
Momen kehilangan dapat merupakan titik awal untuk membangun / mengembalikan komitmen yang telah hilang / melemah. Di sana, dapat dirasakan betapa besar kasih Allah yang telah memberikan perlindungan, bimbingan dan penyertaan-Nya justru ketika manusia itu ada dalam kelemahan / kehilangan. Keterbukaan dan kerendahan hati kepada Dia yang lebih dulu mencintai manusia, dan komitmen manusia untuk mewujudkan keterbukaan dan kerendahan hatinya dalam kehidupan bersama, akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Komentar