PROGRAM PASKA SARJANA
Para Dosen STFT (Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi) Fajar Timur dan Pembina Seminari, serta Para Pemimpin Biara/ Rumah Studi mengadakan rapat bersama untuk membahas "Program Studi Paska Sarjana" bagi para mahasiswa Paska Sarjana (PS) STFT. Rapat bersama itu dilaksanakan tanggal 4 - 6 Februari 2010 di rumah retret St. Clara Sentani - Jayapura.
Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa: 1)mampu melakukan refleksi teologis yang metodis, kritis dan berbudaya cipta secara bertanggung jawab dalam konteks hidup menggereja dan memasyarakat, 2) terampil dalam rancang bangun pelayanan pastoral yang sesuai dengan kondisi aktual gereja dan masyarakat, 3) memiliki spiritualitas, integritas dan komitmen yang kuat dalam perutusannya sebagai pelayan pastoral dalam Gereja dan masyarakat (bdk. dok.kk14).
Agar kompentensi itu tercapai, beberapa proyek pendukung diberikan kepada mereka. Proyek-proyek itu adalah Proyek Kontekstualisasi, Proyek Umat Basis, Proyek Urbanisasi dan Proyek Keselamatan.
PROYEK KONTEKSTUALISASI
Proyek ini membahas perjumpaan antara Injil (warta kristiani) dengan nilai-nilai yagn hidup dan berkembangan dalam konteks hidup masyarakat kini dan di sini, untuk menemukan suatu sintesa baru bagi pewartaan iman kristiani. Mata kuliah yang mendukung proyek ini adalah pustaka Lintas Budaya, Agama dan Pembangunan, Praktek: Ketrampilan Pastoral Lintas Budaya.
PROYEK UMAT BASIS
Proyek ini merupakan kajian terhadap komunitas-komunitas basis hidup masyarakat di Papua (entah etnis, entah Kategorial, entah teritorial, dsb), mengkritisinya serta menyorotinya dari sejumlah segi untuk dapat menempatkan karya pastoral Gereja pada usaha untuk membangun persekutuan seturut paham Gereja Perdana, Pustaka Umat Basis, Ajaran Sosial Gereja, dan Praktek: Seminar Interaksi.
PROYEK URBANISASI
Proyek ini mencermati fenomena sosial di Papua bukan hanya munculnya kota-kota baru yang berekembang di Papua tetapi juga mentalitas kehidupan kota yang telah merambah penduduk di daerah-daerah pedalaman. Fenomena urbasisasi ini membawa dampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat dan merombak sejumlah tata sosial yang ada. Hal ini juga akan berpengaruh pada bidang hidup dan pelayanan pastoral. Mata kuliah yang terkait dengannya adalah Managemen Pastoral Kota, Pustaka Urbasisasi, Eskatologi.
PROYEK KESELAMATAN
Proyek ini menggumuli gerakan-gerakan keselamatan yagn ada di Papua atau muga tawaran-tawaran keselamatan yang muncul dalam tata dunia masa kini (idiologi, politik/kekuasaan, masalah sosial, ekonomi, kebudayaan dsb). Gerakan-gerakan atau tawaran-tawaran keselamatan ini digulumi karena sangat berpengaruh pada dinamika hnidup masyarakat di Papua. Mata kuliah yang mendukung proyek ini adlah Praktek Penyuluhan Pastoral, Pustaka Keselamatan, Sotereologi, Teologi Moral: Ekologi dan Bioetika.
Mgr Niko yang diundang untuk menjadi narasumber pada rapat itu memberikan masukan seputar bidang Humaniora, khususnya menyangkut kematangan kepribadian dan afeksi. Kepada para calon imam perlu diberikan kuliah dan pendalaman tentang sakramen-sakramen, misiologi, kristologi dan sotereologi.
Mgr juga menekankan bahwa aspek berkorban / "pengorbanan" hendaknya bukan hanya menjadi wacana, tetapi sungguh-sungguh dihidupi sehingga menjadi bagian utuh sebuah kehidupan dan pelayanan para imam / pemimpin kita. Pelayanan bukan hanya yang enak-enak, mudah dan meriah: sekolah minggu, rekoleksi, panggung hiburan, kegiatan st.claus, membangun gedung, bikin basar tetapi juga kunjungan kepada orang sakit, membina anak-anak asrama, mendatangkan sembako dan obat-obatan dari kota, menanam sayur dan pohon buah-buahan pengembangan bidang sosial ekonomi di kampung-kampung terpencil juga perlu mendapat perhatian yang sama, bahkan kalau perlu perhatian yang lebih besar.
Melalu pelayanan yang demikian, karya mereka akan lebih menggembirakan, penuh sukacita, dan menjadi tanda kehadiran Tuhan yang amat nyata. Mengapa demikian ? Karena melalui pekerjaan itu, sebenarnya Tuhan sendiri yang bekerja melalui diri kita. Dia hendak melayani umat-Nya. Kita adalah sarana Tuhan yang hadir untuk membahagiakan sesama kita.
Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa: 1)mampu melakukan refleksi teologis yang metodis, kritis dan berbudaya cipta secara bertanggung jawab dalam konteks hidup menggereja dan memasyarakat, 2) terampil dalam rancang bangun pelayanan pastoral yang sesuai dengan kondisi aktual gereja dan masyarakat, 3) memiliki spiritualitas, integritas dan komitmen yang kuat dalam perutusannya sebagai pelayan pastoral dalam Gereja dan masyarakat (bdk. dok.kk14).
Agar kompentensi itu tercapai, beberapa proyek pendukung diberikan kepada mereka. Proyek-proyek itu adalah Proyek Kontekstualisasi, Proyek Umat Basis, Proyek Urbanisasi dan Proyek Keselamatan.
PROYEK KONTEKSTUALISASI
Proyek ini membahas perjumpaan antara Injil (warta kristiani) dengan nilai-nilai yagn hidup dan berkembangan dalam konteks hidup masyarakat kini dan di sini, untuk menemukan suatu sintesa baru bagi pewartaan iman kristiani. Mata kuliah yang mendukung proyek ini adalah pustaka Lintas Budaya, Agama dan Pembangunan, Praktek: Ketrampilan Pastoral Lintas Budaya.
PROYEK UMAT BASIS
Proyek ini merupakan kajian terhadap komunitas-komunitas basis hidup masyarakat di Papua (entah etnis, entah Kategorial, entah teritorial, dsb), mengkritisinya serta menyorotinya dari sejumlah segi untuk dapat menempatkan karya pastoral Gereja pada usaha untuk membangun persekutuan seturut paham Gereja Perdana, Pustaka Umat Basis, Ajaran Sosial Gereja, dan Praktek: Seminar Interaksi.
PROYEK URBANISASI
Proyek ini mencermati fenomena sosial di Papua bukan hanya munculnya kota-kota baru yang berekembang di Papua tetapi juga mentalitas kehidupan kota yang telah merambah penduduk di daerah-daerah pedalaman. Fenomena urbasisasi ini membawa dampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat dan merombak sejumlah tata sosial yang ada. Hal ini juga akan berpengaruh pada bidang hidup dan pelayanan pastoral. Mata kuliah yang terkait dengannya adalah Managemen Pastoral Kota, Pustaka Urbasisasi, Eskatologi.
PROYEK KESELAMATAN
Proyek ini menggumuli gerakan-gerakan keselamatan yagn ada di Papua atau muga tawaran-tawaran keselamatan yang muncul dalam tata dunia masa kini (idiologi, politik/kekuasaan, masalah sosial, ekonomi, kebudayaan dsb). Gerakan-gerakan atau tawaran-tawaran keselamatan ini digulumi karena sangat berpengaruh pada dinamika hnidup masyarakat di Papua. Mata kuliah yang mendukung proyek ini adlah Praktek Penyuluhan Pastoral, Pustaka Keselamatan, Sotereologi, Teologi Moral: Ekologi dan Bioetika.
Mgr Niko yang diundang untuk menjadi narasumber pada rapat itu memberikan masukan seputar bidang Humaniora, khususnya menyangkut kematangan kepribadian dan afeksi. Kepada para calon imam perlu diberikan kuliah dan pendalaman tentang sakramen-sakramen, misiologi, kristologi dan sotereologi.
Mgr juga menekankan bahwa aspek berkorban / "pengorbanan" hendaknya bukan hanya menjadi wacana, tetapi sungguh-sungguh dihidupi sehingga menjadi bagian utuh sebuah kehidupan dan pelayanan para imam / pemimpin kita. Pelayanan bukan hanya yang enak-enak, mudah dan meriah: sekolah minggu, rekoleksi, panggung hiburan, kegiatan st.claus, membangun gedung, bikin basar tetapi juga kunjungan kepada orang sakit, membina anak-anak asrama, mendatangkan sembako dan obat-obatan dari kota, menanam sayur dan pohon buah-buahan pengembangan bidang sosial ekonomi di kampung-kampung terpencil juga perlu mendapat perhatian yang sama, bahkan kalau perlu perhatian yang lebih besar.
Melalu pelayanan yang demikian, karya mereka akan lebih menggembirakan, penuh sukacita, dan menjadi tanda kehadiran Tuhan yang amat nyata. Mengapa demikian ? Karena melalui pekerjaan itu, sebenarnya Tuhan sendiri yang bekerja melalui diri kita. Dia hendak melayani umat-Nya. Kita adalah sarana Tuhan yang hadir untuk membahagiakan sesama kita.
Komentar