RENUNGAN HARIAN
TGL 30 SEPT 22
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus: St Hironimus, Imam dan
Pujangga Gereja. Dia lahir di Dalmatia th 342 dari keluarga yg kaya raya dan
saleh sbg umat kristen. Ketika sdg belajar filsafat di Roma, pengaruh kota amat kuat sehingga
dia menjadi anak yg kacau hidupnya, syukurlah kemudian dia bertobat, dan
dipermandikan oleh Paus Liberius. Th 379 dia ditahbiskan imam di Antiokia. Setelah selesai studi KS dan bahasa Yunani, Latin dan Ibrani, dia
diangkat menjadi sekretaris pribadi Paus Damasus. Ia diminta utk menterjemahkan
seluruh KS ke dalam bahasa Latin. Hasil terjemahan itu disebut Vulgata.
Hironimus wafat th 420.
Dalam 2 Tim 3: 14 -17 Paulus menyapa Timoteus: "Sdrku hendaklah
engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau
yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada
Kristus Yesus.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2Tim 3:14-17)
Matius dalam injilnya ( 13: 47 -52) mewartakan sekali peristiwa, Yesus
berbicara kpd org banyak: "Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang
dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh,
pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan
ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam
dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami
mengerti." Maka berkatalah Yesus: "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Setelah selesai studi KS dan fasih berbahasa Ibrani, Yunani dan
Latin, dia diangkat menjadi sekretaris pribadi Paus Damasus.
Umumnya motivasi org menjadi imam adalah kerinduan utk melayani
sakramen2 bagi umat Allah, bukan utk mempelajari bahasa2 asing dan KS.
Hironimus menerima tugas utk belajar dan kemudian menerjemahkan seluruh alkitab
dari bahasa Ibrani ke Latin. Hendaknya kita mendoakan para imam yg berkorban utk tidak melayani umat
di paroki2, tetapi di kantor KWI / di komisi-komisi Keuskupan / di Tarekat dan
di tempat-tempat pembinaan.
Di tempat2 itu kurang variasinya, rekan kerjanya org yg itu itu
saja, juga lebih banyak waktunya dipakai utk berpikir ttg Gereja
Indonesia, keuskupan, lembaga dll dan sibuk dg kertas kerja. Sedangkan di
paroki ada OMK, Legio, paguyuban dll dan dirasa lebih menarik dan tidak
monoton. Semoga mrk bertahan dalam kesulitan yg mrk hadapi.
2. Dalam pengajaranNya, Yesus bersabda: "Setelah penuh, pukat
itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang
baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang".
Melalui perumpamaan itu bisa dikatakan bhw ikan-ikan yg baik hidup bersama
dg ikan2 yg jelek, sampai musim menjala dimulai. Hendaknya kita sadar bhw
kita hidup bersama org lain yg tidak seiman. Semoga pengalaman mrk, meneguhkan iman, dan mempunyai kemantapan hati
utk ikut Yesus dan solider kpd sesama. Apa yg terjadi di sekitar kita, justru
menjadi alat bantu utk memurnikan iman dan makin dewasa. Amin. (Mgr Nico Adi
MSC).
Komentar