RENUNGAN HARIAN
TGL 30 AGUST 2021
Paulus dalam 1Tes 4: 13-17a menyapa umatnya: "Sdr2, aku ingin bahwa
kamu mengetahui keadaan mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, kita percaya
juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah
bersama-sama dengan Dia.
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang
masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka
yang telah meninggal. Pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari
sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Lukas dalam injilnya (Luk 4: 16-30) mewartakan: "Ketika itu, Yesus
datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari
Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
KepadaNya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibukaNya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada padaKu, sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Ia
telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat,
lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepadaNya. Lalu
Ia memulai mengajar mereka, kataNya: "Pada hari ini genaplah nas ini
sewaktu kamu mendengarnya."
Semua orang itu membenarkan Dia dan heran akan kata-kata yang indah yang
diucapkanNya. Lalu, kata mereka: "Bukankah Ia ini anak
Yusuf?" Maka berkatalah Yesus: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah
ini kepadaKu: Hai tabib, sembuhkanlah diriMu sendiri. Perbuatlah di sini juga,
di tempat asalMu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di
Kapernaum!"
Dan kataNya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada
nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kataKu ini
benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit
tertutup selama 3 tahun dan 6 bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat
menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari
mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan
pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun
dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Ketika mendengar itu sangat marahlah mrk yang di rumah ibadat itu.
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing
gunung, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari
tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus menyatakan saudara-saudara, kami ingin bahwa kamu
mengetahui keadaan mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan."
Sbg guru iman, dia memberikan pencerahan, peneguhan iman,
dan penguatan harapan. Bahwa dalam Kristus ada kebangkitan dan kehidupan yg
membahagiakan. Semua yg ada di dunia ini akan berakhir, dan pada saatnya
nanti semua org dikumpulkan Allah. Dan semua yg ada dlm persekutuan dg Kristus
akan mdapatkan keselamatan. Maka, tetaplah bersatu dg Krisus dalam suka dan
duka.
2. Yesus menegur org2 sekampungnya karena mereka tegar hati dan tetap
terikat pd adat nenek moyang, shg kasih Allah dan mukjizatNya, tidak mrk alami.
Ketika mendengar teguran itu, mrk sangat marah dan mengusir Yesus ke luar kota,
dan hendak melemparkan Dia dr tebing gunung.
Kekerasan hati sering kali menghantar org pada penolakan, dan tindak
kekerasan. Hendaknya kita waspada pada perasaan kecewa, tersakiti, tersinggung,
kalah / kurang populer dll, karena bisa menyeret pada tindakan2 yg tidak adil
atau tindak kekerasan.
Tindakan mengusir Tuhan sama dengan memutus relasi kasih dg Dia.
Akibatnya, manusia akan kehilangan semuanya (iman, harapan, dan kasih) dan
hidupnya ada dalam kegelapan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar