RENUNGAN HARIAN
TGL 28 AGUST 2021
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Agustinus. Dalam
buku "Confesones", dia mengakui hidupnya yg sesat dan kasih
Tuhan yg begitu besar melalui ibunya (Monika) dan uskup Ambrosius shg dia
bertobat, dan dibaptis th 387. Kemudian dia masuk biara dan ditahbiskan imam.
Ketika, Uskup Kartago wafat dia menggantikannya sbg uskup. Agustinus
wafat tgl 28 agustus th 430.
Surat 1 Yoh 4: 7-16 menegaskan dan mengajak umatnya: "Sdr2ku yang
kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah.
Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita
hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi
Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Sdr2-ku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, haruslah
kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah.
Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasihNya sempurna di
dalam kita.
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia
di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam RohNya. Dan
kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi
Juruselamat dunia.
Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada
di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan
kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di
dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Matius dalam injilnya (Mat 23: 8-13) mewartakan Yesus mengajar org
banyak: "Janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu
semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini,
karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut
pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Agustinus mengakui kekurangan, kesalahan dan kehidupan masa lalunya
yg kacau. Pengakuannya itu tidak menghancurkan dia dan tidak juga menutup masa
depannya. Bahkan dia diangkat sebagai uskup.
Masyarakat dan umat Allah serta pemimpin umat pada waktu itu
"telah memberikan teladan yg sangat istimewa" bagi kita. Bahwa masa lalu yg kelam, *tidak dg sendirinya mematikan langkah org utk
berkembang*. Melalui org2 yg demikian, sebetulnya amat kelihatan bhw Allah
bekerja secara luar biasa pada diri org itu. Allah adalah kasih, benar2
nyata. Kasih itu terwujud pada jaman ini juga. Semoga kita tidak menutup pintu, bagi org berdosa yg mau bertobat. Kalo
tidak berani membuka pintu bagi mereka, kita tidak akan pernah mendapatkan org2
spt Agustinus.
2. Yesus menegaskan: "Janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya
satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara."
Mengapa Yesus memperingatkan / melarang mereka dipanggil Rabi ?
Karena sebutan "rabi" itu bisa membuat orang lupa tugas dan tanggung
jawabnya sbg guru / pewarta sabda. Dia akan lebih fokus pada kegiatan pesta,
jabatan dan kesenangan, serta uang daripada pelayanan. Pelayanan gerejani
itu adalah anugerah / panggilan Allah dan tidak boleh dikomersiilkan.
Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar