RENUNGAN HARIAN
TGL 25 MARET 2021
HARI INI adalah HARI RAYA KABAR SUKACITA
"Salam, hai engkau yg dikaruniai, Tuhan menyertai engkau",
demikianlah salam yg disampaikan malaikat Gabriel kpd Maria. Peristiwa ini
dirayakan secara khusus oleh Gereja utk mengingat arti dan maknanya bagi
keselamatan umat manusia. Allah tidak memaksa Maria, tetapi meminta
kesediaannya utk menjadi Bunda Penebus. Semoga Hari Raya ini menumbuhkan
dlm diri kita, semangat ketaatan kpd Allah, dan kesediaan utk bekerja sama dg
Dia.
Nabi Yesaya (Yes 7: 10-14.8:10) mengisahkan TUHAN berfirman kepada Ahas:
"Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, apakah itu sesuatu dari
dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di
atas."
Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai
TUHAN." Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga
Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku
juga?
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang
anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Penulis surat Ibrani (Ibr 10: 4-10) menegaskan: "Tidak mungkin
darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika
masuk ke dunia, Kristus berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau
kehendaki tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada korban
bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendakMu, ya
AllahKu." Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran
dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan
kepadanya" — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat —.
Kemudian kataNya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan
kehendakMu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Lukas dlm injilnya (Luk 1: 26-38) mewartakan: Dalam bulan yang keenam
Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama
Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan Yusuf dari keluarga
Daud. Nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata: "Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat
itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih
karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan
akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya,
dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
KerajaanNya tidak akan berkesudahan."
Maria bertanya kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu: "Roh Kudus
akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab
itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Peristiwa Maria menerima kabar sukacita ini dirayakan utk
mengingat arti dan maknanya bagi keselamatan umat manusia. Banyak peristiwa dlm
hidup kita yg patut dikenang, disyukuri dan dijadikan kekuatan dlm hidup,
sebab di sana kita menyadari kembali "karya Allah yg begitu agung"
dlm hidup manusia. Semua itu dpt menjadi sumner sukacita bagi diri sdiri,
keluarga, komunitas, lingkungan dll..
Org yg tidak mau merasakan dan mengalami hal2 yg demikian, sebetulnya
bisa disebut "org yg telah mati rasa". Dia akan selamanya
menjadi org yg sulit, tidak peduli pada sesama, dan egois, bila tidak ada
pembaruan "paradigma hidupnya" dan pertobatan.
2. Tuhan bersabda: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan
kehendakMu." Kehendak Bapa adalah bhw Kristus merelakan diriNya
menjadi korban tebusan dosa, 1 x utk selama-lamanya. Sejak saat itu, tidak ada
lagi korban bakaran. Yang pertama ( =korban bakar dan persembahan) Ia hapuskan,
supaya menegakkan yang kedua (= Korban Tubuh Kristus sendiri). Kita yg sudah dibela sungguh-sungguh oleh Allah, hendaknya
"mengendalikan / mengontrol diri terhadap tindakan yg melawan cinta
kasih".
3. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat bhw Anak Allah yg
mahatinggi dipercayakan kpdnya, Dia akan hadir dalam kandungannya, dan
dilahirkan olehnya. Jawaban yg diungkapkan Maria adalah "Aku
ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanMu".
"Tindakan menerima" telah menjadi pintu gerbang atas
tercurahnya rahmat Allah yg begitu dahsyat kpd manusia". Semoga kita tidak
berat hati / bersungut-sungut atas tugas dan tanggung jawab yg dipercayakan kpd
kita, sebab pendamping utama kita adalah Allah sendiri. Bersama Dia, kita bisa.
Amin. (Mgr Nico Adi MSC).
Komentar