TGL 22 MARET 2021
Daniel dalam
kitabnya ( Dan 13: 41c - 62 ) mengisahkan: Pada waktu itu, Suzana dijatuhi
hukuman mati. Lalu, berserulah ia dengan suara nyaring: "Allah yang
kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan mengenal sesuatu sebelum
terjadi, Engkaupun tahu bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap
aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka
bohongkan ttg aku." Tuhan mendengarkan suaranya.
Ketika Susana
dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dari
seorang anak muda, Daniel namanya. Berserulah ia dengan suara nyaring:
"Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"
Maka segenap rakyat
berpaling kepada Daniel, katanya: "Apakah maksudnya yang kaukatakan
itu?" Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya:
"Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang
puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat
pengadilan, sebab kedua orang tua-tua itu memberikan kesaksian palsu terhadap
perempuan ini!
Bergegas-gegas
kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel:
"Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami, sebab
Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua." Lalu kata
Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: "Pisahkanlah mereka berdua itu
jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa." Setelah mereka dipisahkan satu
sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka.
Jika engkau
sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat
mereka bercampur?" Sahut orang itu: "Di bawah pohon mesui."
Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri!
Setelah orang itu
disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh membawa yang lain kepadanya. Kemudian
berkatalah ia kepada orang itu: "Kecantikan telah menyesatkan engkau dan
nafsu berahi telah membengkokkan hatimu, tetapi puteri Yehuda ini tidak mau
mendukung kefasikanmu!
Katakanlah
kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?" Sahut
orang tua itu: "Di bawah pohon berangan." Kembali Daniel berkata:
"Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri.
Maka
berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah
yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepadaNya. Serentak mereka bangkit
melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut
mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Sesuai dengan
Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah
yang tak bersalah.
Yohanes dalam
injilnya ( Yoh 8: 1-11) mewartakan: Pada malam itu Yesus pergi ke bukit
Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang
kepadaNya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Lalu,
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepadaNya seorang perempuan
yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-2 yang demikian. Apakah pendapatMu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan
hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk
menyalahkanNya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jariNya di
tanah.
Ketika mereka
terus-menerus bertanya, Yesus pun berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di
tanah.
Setelah mendengar
perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus berdiri
dan bertanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Kata Yesus:
"Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Hikmah yg dpt kita
petik:
1. Dalam keadaan
terjepit dan tidak punya penolong, Suzana berseru (= berdoa dan meminta dg
sangat): "Allah yang kekal yang mengetahui apa yang
tersembunyi, Engkaupun tahu bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap
aku".
Kesaksian palsu,
bisa juga dilakukan oleh petinggi / pejabat / org besar ( laki-laki dan atau
perempuan) spy dpt imbalan besar (harta), atau karena jabatan atau
kenikmatan. Hendaknya kita mendoakan mrk spy mrk bertindak yg
lurus.
2. Tuhan
menolong org2 yg berseru kepadaNya, melalui sesama - malah org yg tidak dikenal
dan masih muda. Bila dihadapkan pada situasi spt itu, hendaknya kita tergugah
utk menolong / menyelamatkan sdr/sdri kita yg tidak berdaya, meski kita masih
muda.
3. Yesus menolong
perempuan yg berdosa, dari hukuman yg tidak adil, dan memulihkan martabatnya.
Dalam banyak situasi, kaum perempuan ada dalam kondisi terjepit, terpuruk dan
tidak berdaya. Dibutuhkan penolong2 yg saleh, kata dan tindakannya lurus dan
benar, shg berwibawa utk menolong / mengangkat martabat mrk yg bersalah,
berdosa, terpuruk dan tidak berdaya.
Semoga org2 yg
demikian ini, lahir di dalam keluarga, komunitas, lingkungan di mana kita
berada. Semoga guru yg mencetak / "bidan yg melahirkan" mereka adalah
kita / anda. Amin. ( Mgr Nico Adi MSC).
Komentar