PUISI-PUISI DI UDARA

Berikut ini "PUISI-PUISI" yang muncul spontan ketika saya dalam perjalanan dari Jakarta - Taipei - Vancouver, dan kemudian dilanjutkan lagi dengan yang muncul dalam perjalanan kembali Vancouver - Taipei - Jakarta. Moga-moga di balik semua yang tertulis itu, anda akan kagum dan makin hormat kepada Sang Pencipta yang telah memberikan segala yang baik kepada umat manusia.

KURSI 20K JAKARTA – TAIPEI

Perjalanan Jakarta - Taipei lima setengah jam
Duduk di kursi 20 K di dekat jendela
Namun tidak bisa melihat pemandangan
Karena tertutup sayap pesawat yang lebar.
Pramugari berbahasa Mandarin
Lagi menawarkan minuman untuk para penumpang
Pakai bahasa Inggris, kuminta jus apel
Rekan di sebelah kursiku lebih memilih nonton
Masing-masing penumpang diberi layar monitor
Mau memilih musik, film atau berita tinggal pencet tombol
Aku juga memilih diam dan tutup mata
Menghitung menit dan jam penerbangan.
Lama memang, maka datang pula rasa kantuk
Tertidur sebentar
Pramugari-pramugari lewat lagi
Kali ini menawarkan barang-barang duty free
Ada 1-2 orang yang beli
Aku tetap memilih diam, duduk manis dekat jendela
Di kursi 20K
China Airlines: Jkt – Taipei
20 Nov 2009

TIBA DI TAIPEI

Tiba di Taipei cuaca hujan
Ganti pesawat di Terminal II
Tidak tahu Terminal II ada di mana ?
Nekad aja……
ikut rombongan orang…..eh ada orang Indonesia juga
Mereka mau ke LA… Los Angeles maksudnya
Kami naik kereta listrik…..gratis
Keretanya bersih, dan bergerak otomatis setiap 5 menit.
Di terminal II semua penumpang turun
Masing-masing menuju pintu ruang tunggu keberangkatan
Yang ke LA di pintu ….. yang ke Canada ke pintu D1.

Hampir jam 24.00 kami terbang
Menumpang pesawat China Airlines berbadan besar
Di bagian depan ada 2 lantai, kelas bisnis dan eksekutif
Perjalanan panjang Taipei – Vancouver 8 jam 20 menit
Kami terbang di ketinggian 37.000 kami
Suhu di luar -54 derajat Celcius
Dengan kecepatan 1057 km per jam
Penumpang banyak, namun masih ada banyak kursi yang kosong
Banyak orang India di penerbangan ini
Amat kentara dari ikat kepala mereka yang khas
Kaum perempuannya pakai baju sari
Memang di kening mereka tidak ada tanda bulatan merah atau ungu
Namun sosok India apalagi dalam rombongan amat mudah dikenali

Penumpangnya amat campuran, artinya banyak bangsa
Namun kebanyakan adalah orang-orang Asia
Rupanya makin banyak orang Asia yang pindah ke Eropa, Amerika dan Kanada
Untuk alasan studi, bisnis, dan tentu juga mencari kerja dengan penghasilan tinggi
Siapa tahu kemudian bisa menjadi warga Negara sehingga bisa menetap di sana

KURSI 19 K TAIPEI - VANCOUVER

Duduk sendirian di Kursi 19K
Menonton suguhan dari layar monitor
Sambil menikmati makan malam
Chinese rice and seafood
Makanannya enak dan masih panas
Dinikmati dengan Chinese tea
Lama-lama mata mengantuk juga
Memang sudah tengah malam

Entah berapa jam terlelap
Pesawat melaju terus
Ketika terjaga
Di layar monitor terdapat informasi perjalanan masih 2 jam 30 menit
Masih banyak penumpang yang tertidur
Pramugari mulai mengantar sarapan pagi
Sementara di luar kabin matahari telah bersinar terang
Di daratan bawah sana atau di atas laut, waktu menunjukkan 04.12pm
Ketika tulisan ini dikerjakan waktu menunjukkan jam 04.49 waktu Vancouver
Diperkirakan mendarat jam 06.03 pm waktu setempat (Vancouver)
Masih akan terbang 1 jam 12 menit.
Perjalanan panjang untuk hari ini

China Airlines Taipei – Vancouver
Jumat, 20 November 2009


ENAM JAM TIGA PULUH DUA MENIT

Enam Jam Tiga Puluh Dua menit di udara
Jarak yang ditempuh masih 4072 km
Di atas samodra pasifik
Kecepatan pesawat 757mkm
Suhu -50 derajat celcius
Kecepatan angin 125 km
Masih harus terbang selama 6 jam dan dua puluh lima menit
Namun di antara waktu penantian itu
Sebuah tulisan kecil ini muncul
Tanpa terang lampu pesawat
Cukup dengan terang lampu layar komputer

Ternyata penerbangan Vancouver - Taipei lebih lama 13 jam dan 29 menit
Padahal ketika berangkat perjalanan untuk jarak yang sama hanya 8 jam dan 20 menit
Karena kecepatan pesawat “hanya” 757 km
Padahal waktu berangkat kecepatan pesawat 1057 km per jam
Mungkin ini karena besarnya perbedaan waktu antara kedua kota itu
Beda waktu 16 jam dengan Taipei
Ketika terbang dari Vancouver jam 00.43 am waktu di Taipei sudah jam 04.43 pm
Maka kecepatan pesawat disesuaikan dengan jarak tempuh
Sehingga penumpang akan tiba di tempat tujuan pada waktu yang nyaman
Dapat melanjutkan penerbangan lanjutan dengan lebih lancar
Beda waktu adalah suatu realita yang tidak dapat dihindari
Ini mengharuskan penerbangan dilaksanakan pada malam, dini, siang dan sore hari
Demi kenyamanan para penumpang sendiri

Setelah terbang 30 menit
Waktu sudah menunjukkan jam 01.17 dini hari tanggal 2 Desember 09
Para penumpang disuguhi makan malam sekaligus dini hari
Kupilih nasi ayam
Meski jam 18,40 udah makan bersama pak Wiba dan ibu Santi
Tokh santapan dini hari yang hangat itu aku habiskan juga
Rekan di sebelah tempat dudukku memilih mie dan daging sapi kare

Banyak penumpang orang India yang aku lihat
Baik waktu berangkat ke Vancouver mau pun pulang ke tanah air Indonesia
Apakah mereka itu “tamu untuk sementara karena undangan saudara mereka”
Atau mereka itu imigran yang sudah lama menetap di Kanada
Atau mereka itu pekerja kontrakan yang telah selesai masa kontraknya
Aku tidak tahu

Aku duduk di kursi 18B
Di sebelah kananku di kursi 18C
Duduk seorang laki-laki, anak muda
Dari sosok penampilannya dia orang Asia
Wajahnya kayak orang Indonesia’
Sepanjang perjalanan dia hanya diam saja
Mungkin dia mau liburan Natal di kampung halamannya
Entah di Taiwan, Hongkong, Singapore atau Indonesia

China Airlines
Vancouver – Taipei
2 Desember 09


TINGGAL SATU JAM TIGA PULUH DUA MENIT

Tinggal satu jam tiga puluh dua menit
Perjalanan masih 968 km
Baru saja melewati wilayah Jepang Miyazaki dan Kagoshima
Tinggal bagian kecil di sekitar pulau Okinawa
Kecepatan pesawat 629 km per jam makin lambat dari kecepatan sebelumnya: 725 km/ jam
Suhu di luar - 52 derajat Celsius
Di ketinggian 38 000 kaki

Seandainya pesawat meluncur dengan kecepatan 1000 km
Sudah dari tadi kami mendarat
Lalu bisa mencari tempat untuk istirahat
Dan menjulurkan kaki yang sudah sekian jam terpaksa dilipat
Karena sempitnya jarak antar kursi di pesawat
Namun demi kenyamanan penumpang dan memudahkan kami untuk penerbangan lanjutan
Waktu kedatangan / pendaratan disesuaikan dengan jadwal penerbangan lanjutan
Agar penumpang tidak menunggu terlalu lama di bandara.

Menurut peta Okinawa dekat dengan Shanghai, Ningbo dan Jeju
Itu berarti udah dekat dengan daratan Negara RRC
Taipei juga udah nampak di layar
Pesawat telah terbang ribuan kilometer non stop
Dengan membawa beban sekian ratus ton
Mencukupi penumpang dengan oksigen yang cukup
Pengaturan suhu di dalam kabin yang handal dan teliti serta canggih.
Kepada setiap penumpang disediakan layar monitor
Mereka bisa memilih program / siaran apa saja
Boleh memilih film dengan sekian judul yang disiapkan
Bisa juga memilih musik yang sesuai dengan kebutuhan mereka
Bisa juga mengikuti perjalanan pesawat
Kalau mau mengetahui tempat-tempat wisata pun ada

Ini semua disediakan agar penumpang tidak bosan
Tetapi sekaligus memperkaya dengan sekian banyak informasi
Betapa majunya teknologi masa kini
Di banyak negara hal ini sudah terjadi dan dikembangkan
Sayang bahwa hal ini masih amat langka dan mahal di negeri pertiwi
Yang membentang dari Merauke sampai Sabang
Yang dulu dikenalkan dengan dari Sabang sampai Merauke
Dari pulau Miangas sampai pulau Rote
Dari 220 juta penduduknya
Hanya sedikit orang yang bisa menikmati

China Airlines
Vancouver – Taipei
Kamis, 3 Desember 2009


TIBA DI TAIPEI

Diperkirakan tiba di Taipei jam 06.12
Diperlukan waktu 1 jam 14 menit untuk sampai ke tempat tujuan
Jarak yang masih harus ditempuh 722 km
Dari saat penulis menggerakkan tuts komputer
Sudah sekian jam badan ini diterbangkan
Dengan perbedaan waktu yang cukup besar
Saat ini di Vancouver jam 12.58
Di udara ketika pesawat meluncur jarum jam menunjukkan jam 05.00
Dengan suhu -52 derajat Celsius

Para penumpang sudah sarapan
Ada 3 macam menu yang ditawarkan:
Omlet, mie ayam dan makanan vegetarian
Orang-orang India banyak yang memilih vegetarian
Aku memilih mie ayam
Plus Chinese tea dan jus apple
Semua yang dihidangkan disantap habis.

Pesawat mengurangi kecepatannya
Saat ini melaju dengan kecepatan 612 km
Semua penumpang tetap tenang
Lampu-lampu sudah dinyalakan
Meskipun di luar sana masih nampak gelap

Orang muda yang di sebelah kanan
Ternyata orang Vietnam
Dia akan transit di Taipei
Kemudian melanjutkan perjalanan ke Ho Chi Min City

Kuakhiri tulisan ini
Karena tangan sudah mulai capek
Badan member isyarat untuk istirahat
Maka, sampai jumpa di tulisan mendatang

Komentar

isandjaja mengatakan…
Catatan perjalanan bapak uskup kita ini sungguh menarik dan terperinci sehingga membuat kita yang membacanya seperti ikut terbang bersamanya.
Saya ingin memberi komentar sedikit (karena ada kolom komentar nih:-), yaitu tentang kecepatan pesawat pada waktu terbang dari Taipei ke Vancouver lebih cepat daripada waktu kembalinya, hal ini disebabkan karena perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur, sehingga waktu pesawat terbang dari Timur ke Barat, sepertinya pesawat tsb terbang dengan kecepatan yang tinggi karena bumi berputar menyongsong datangnya pesawat, sedangkan pada waktu terbang kebalikannya, sepertinya kecepatan pesawat "diperlambat" karena perputaran bumi yang searah dengan arah tujuan pesawat itu. Bila kita lihat kecepatan perputaran mesin pesawat (RPM), boleh dikata hampir sama pada waktu terbang dari Taipei ke Vancouver dan sebaliknya. Perputaran bumi pada porosnya juga menimbulkan pergerakan udara (angin) yang mendorong / menahan kecepatan pesawat tsb (tergantung dari arah pesawat).
Kami menunggu lagi tulisan bapak uskup berikutnya, cerita selama beliau ada di Vancouver. Pasti sangat menarik ! Salam, I.Sandjaja.

Postingan Populer