Krisma di Erambu dan Bupul
Umat stasi Erambu telah lama rindu untuk mendapatkan pelayanan sakramen krisma (penguatan). Setelah sekian tahun menunggu, akhirnya hari yang mereka tunggu tibalah. Mereka menyambut kedatangan uskup, dengan tarian daerah. Meskipun hujan, mereka tetap setia menunggu kedatangan uskup yang tiba di kampung itu sekitar jam 15. Ketika Uskup telah menerima pengalungan bunga, mereka semua berlutut dan memohon berkat. Uskup berdoa bagi mereka semua dan memberkati umat yang hadir. Lalu acara dilanjutkan dengan perarakan sampai di pastoran, dengan iringan nyanyian adat, tarian dan pukulan tifa (kendang / kendara). Tua muda, besar kecil, laki-laki dan perempuan turut ambil bagian dalam tarian itu.
Perjalanan dari Merauke ke Erambu ditempuh selama 5 jam dengan mobil. Jaraknya 150 km. Sebenarnya jarak tempuh tidak terlalu jauh dari Merauke, namun karena jalanan sedang rusak mobil tidak bisa berjalan cepat. Ini yang mengakibatkan perjalanan menjadi lama. Terlebih pada musim hujan, jalanan menjadi jelek sekali, berlumpur dan licin. Untuk menempuh jarak yang sama, diperlukan waktu yang lebih lama, bahkan harus bermalam di tengah jalan.
Pada kesempatan kunjungan Uskup itu,pastoran sudah disiapkan. Kamar tidur yang rapih, KM-WC juga bersih dan air bersih juga telah tersedia. Telah juga disiapkan tenda untuk resepsi setelah penerimaan sakramen krisma. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mempersiapkan rumah, makanan dan minuman, serta keperluan lainnya selama uskup dan rombongan berada di Erambu.
Para calon telah membuat persiapan batin: mengikuti pembinaan selama 3 bulan. Mereka juga berusaha untuk menghafal kembali doa-doa wajib: Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, Doa Tobat, Aku Percaya, 7 Sakramen dsb .
Banyak di antara mereka yang berjuang keras agar lolos seleksi, namun yang lain karena sering membolos (tidak ikut pembinaan) harus menerima kenyataan bahwa nama mereka dicoret dari daftar. Artinya, mereka baru diperbolehkan menerima krisma pada kesempatan berikutnya (menunggu beberapa / 3 tahun kemudian).
Para calon yang sudah hidup sama-sama namun belum menikah, dibantu agar pernikahan mereka bisa segera dibereskan secara gerejani dan dengan demikian bisa menerima sakramen krisma. Ada kira-kira 9 pasang yang pada hari itu mempersiapkan diri untuk menikah, sehingga pada hari yang berbahagia itu mereka menikah sekaligus mempermandikan anak-anak mereka, dan menerima sakramen krisma.
Pada tanggal 9 Agustus 2009, Mgr Niko menerimakan sakramen krisma kepada lebih dari 72 orang krismawan-krismawati. Pastor paroki Bupul, Felix Amias MSC, memberkati perkawinan 9 pasang suami istri, dan sekaligus memberikan permandian kepada anak-anak mereka.
Setelah ramah tamah, Uskup dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Bupul. Perjalanan tidak terlalu lama, sekitar 3 jam. Jalanan agak kering sehingga perjalanan cukup lancar. Ada sekitar 80 orang yang akan menerima krisma, tanggal 10 Agustus 2009. Ketika tiba, uskup disambut oleh tua-tua adat dan menerima pengalungan bunga. Mereka berlatih bernyanyi, dan terlibat dalam koor sehingga mereka menyamarakkan liturgi dengan ambil bagian dalam nyanyian yang telah mereka kuasai.
Di Bupul ada 11 pasang yang menikah, dan ada 13 anak yang dipermandikan. Pastor Felix Amias MSC yang memberkati pernikahan dan membaptis anak-anak mereka.
Di Bupul ada Sr. Florentine PBHK. Sudah cukup lama dia tinggal seorang diri di susteran PBHK. Beberapa tahun sebelumnya, dia tinggal bersaama Sr. Yuliana. Namun sejak Sr. Yuliana dipindahkan ke Kalimantan, penggantinya tidak ada. Sr. Florentina mengelola kios, membuka kebun, dan mengajar di TK.
Menjadi sangat kentara bahwa pekerjaan / pelayanan memang amat banyak, namun pekerjanya amat sedikit bahkan bisa dikatakan amat kurang. Dengan tenaga yang ada, tidak mungkin dilaksanakan pembinaan mental spiritual yang kontinyu dan memadai. Apalagi paroki Bupul mempunyai 17 stasi. Pastor harus berkeliling dari stasi ke stasi yang lain. Bagaimana mungkin dilaksanakan pembinaan yang mantap ? Sungguh amat sulit. Namun, kita tetap percaya bahwa Tuhan akan mengutus orang-orang-Nya untuk melayani mereka.
Komentar