40 Tahun Imamat Romo G. Widyo MSC
Romo Gerardus Widyo-Soewondo MSC, seorang ahli KS dan mantan dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF Seminari Pineleng Manado, merayakan 40 tahun imamat di paroki St. Andreas Kedoya Jakarta. Beliau ditahbiskan tanggal 25 Juli 1969 oleh Mgr Wilhelmus Shoemaker MSC di Purwokerto. Teman kelas beliau yang telah lebih dulu ditahbiskan imam adalah Pastor John Tinggogoy MSC dan Pastor Agus Mangundap Pr ( Manado ).
Setelah menyelesaikan studinya di Leuven - Belgia bersama dengan teman kelas beliau ( Yoseph Suwatan MSC, kini uskup Manado), beliau mengajar di STF Seminari Pineleng selama 22 tahun. Maka tidak heran bahwa murid-murid beliau dan mantan murid-murid beliau sudah tersebar di banyak tempat di Indonesia. Banyak imam, khususnya MSC dan projo dari Keuskupan Manado, Amboina, dan beberapa keuskupan lain pernah mendapat materi kuliah KS dari beliau.
Setelah pensiun sebagai dosen, beliau mengabdi di Paroki Purwokerto Timur dan kemudian di Paroki Brebes. Selain sebagai pastor paroki beliau juga telah menyumbangkan pemikiran dan tenaganya sebagai tenaga ahli KS. Dalam kesibukan hariannya sebagai Kepala Dokpen di kantor KWI, beliau tetap meluangkan waktunya untuk "mengisi rubrik KS" di Majalah Hati.Baru. Ulasan-ulasannya panjang namun memberikan penjelasan yang memadai atas pertanyaan yang disampaikan pembaca setia majalah itu.
Dalam rangka pesta 40 tahun imamat itulah, beliau mengudang 4 uskup tamatan Pineleng yang pernah punya kenangan istimewa dengan beliau. Mgr J Suwatan MSC, adalah mantan teman kelasnya, Mgr Canis Mandagi MSC, Mgr Petrus Turang, dan Mgr Nicholaus Adi MSC adalah mantan muridnya.
Namun dalam Misa Syukur tanggal 26 Juli 2009 di Gereja St. Andreas Kedoya, hanya Uskup Mandagi dan Uskup Niko yang bisa hadir. Sementara itu, puluhan imam baik dari Manado, Jakarta dan Purwokerto yang kebanyakan adalah mantan muridnya, hadir dan ikut berkonselebrasi. Mantan dosen beliau, ketika masih studi filsafat di Pineleng juga hadir. Beliau adalah Pater Prof.Dr. Kees Bertens MSC.
Beliau ingin menjadi "roti hidup" yang siap dibagikan dan dimakan oleh banyak orang. Ad multos annos, Romo Widyo.......... Terima kasih atas segala jasa dan pengabdian, serta kesetiaan dan teladan hidup dalam menerima dan menghayati panggilan sebagai imam.
Ametur Ubique Terrarum Cor Jesu Sacratissimum........
Setelah menyelesaikan studinya di Leuven - Belgia bersama dengan teman kelas beliau ( Yoseph Suwatan MSC, kini uskup Manado), beliau mengajar di STF Seminari Pineleng selama 22 tahun. Maka tidak heran bahwa murid-murid beliau dan mantan murid-murid beliau sudah tersebar di banyak tempat di Indonesia. Banyak imam, khususnya MSC dan projo dari Keuskupan Manado, Amboina, dan beberapa keuskupan lain pernah mendapat materi kuliah KS dari beliau.
Setelah pensiun sebagai dosen, beliau mengabdi di Paroki Purwokerto Timur dan kemudian di Paroki Brebes. Selain sebagai pastor paroki beliau juga telah menyumbangkan pemikiran dan tenaganya sebagai tenaga ahli KS. Dalam kesibukan hariannya sebagai Kepala Dokpen di kantor KWI, beliau tetap meluangkan waktunya untuk "mengisi rubrik KS" di Majalah Hati.Baru. Ulasan-ulasannya panjang namun memberikan penjelasan yang memadai atas pertanyaan yang disampaikan pembaca setia majalah itu.
Dalam rangka pesta 40 tahun imamat itulah, beliau mengudang 4 uskup tamatan Pineleng yang pernah punya kenangan istimewa dengan beliau. Mgr J Suwatan MSC, adalah mantan teman kelasnya, Mgr Canis Mandagi MSC, Mgr Petrus Turang, dan Mgr Nicholaus Adi MSC adalah mantan muridnya.
Namun dalam Misa Syukur tanggal 26 Juli 2009 di Gereja St. Andreas Kedoya, hanya Uskup Mandagi dan Uskup Niko yang bisa hadir. Sementara itu, puluhan imam baik dari Manado, Jakarta dan Purwokerto yang kebanyakan adalah mantan muridnya, hadir dan ikut berkonselebrasi. Mantan dosen beliau, ketika masih studi filsafat di Pineleng juga hadir. Beliau adalah Pater Prof.Dr. Kees Bertens MSC.
Beliau ingin menjadi "roti hidup" yang siap dibagikan dan dimakan oleh banyak orang. Ad multos annos, Romo Widyo.......... Terima kasih atas segala jasa dan pengabdian, serta kesetiaan dan teladan hidup dalam menerima dan menghayati panggilan sebagai imam.
Ametur Ubique Terrarum Cor Jesu Sacratissimum........
Komentar