KECEMASAN

 RENUNGAN HARIAN

TGL 22 NOV 23 

 

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Sisilia - perawan dan martir. Dia seorang gadis Roma yg sejak kecil hidup taat sbg org kriaten, dan berniat mempersembahkan hidup suci murni.Karena taat kpd orgtuanya, dia rela dinikahkan dg Valerianus, seorang pemuda yg baik dan saleh, namun masih kafir. Menjelang pernikahannya, dia sering menyanyikan lagu-lagu rohani. 

Setelah menikah, dia bicara terus terang kpd suaminya ttg tekadnya utk hidup suci itu. Suaminya menghargai keputusan itu, bahkan dia kemudian dibaptis menjadi kristen. Pada masa penganiayaan, suaminya dibunuh. Sisilia kemudian juga ditangkap dan dibunuh th 230. Pada abad ke 5, didirikan basilika utk menghormati Sisilia. Sisilia kemudian diangkat menjadi pelindung paduan suara dan musik gerejawi.

 

Dalam Hos 2: 13b.14b.18-19 dikisahkan beginilah firman Tuhan: "Aku akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara untuk menenangkan hatinya. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir. Aku akan menjadikan engkau isteriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteriKu dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.  

 

Matius dalam injilnya (25: 1-13) mewartakan Yesus mengajar orang banyak dg suatu perumpamaan: "Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Mrk yang bodoh itu membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan mrk yang bijaksana itu membawa pelita dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 

Karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Mrk yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Jawab mrk yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 

Waktu mereka sedang pergi untuk membeli minyak, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga mrk yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Maka, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari dan saatnya."

Hikmah yg dpt kita petik:

1. St Sisilia sejak kecil telah bertekad utk hidup suci murni. Meski demikian, dia rela dinikahkan oleh orangtuanya, mendapat suami yg baik dan pengertian. Keterbukaan / keterusterangannya kpd suaminya justru menjadi modal besar utk tetap setia pada pilihan hidupnya. Tentu kita yakin dan percaya bhw Allah bekerja di dalam diri Sisilia. 

Marilah kita meneladan St Sisilia dan hal: kesetiaannya pada pilihan hidupnya, kejujurannya dan keberanian utk mempertahankan imannya. 

2. Gadis-gadis yg bodoh sesungguhnya sudah berada di sekitar ruang perjamuan. Mrk cemas karena pelita mrk hampir padam. Kecemasan itu begitu besar shg mrk tidak berdaya, lalu memutuskan utk pergi. Akibatnya mrk kehilangan semuanya.

Kecemasan dan ketidakberdayaan sering membuat org mengambil keputusan yg keliru dan fatal. Hendaknya kita menyadari hal-hal itu dan jangan memutuskan sendiri, tetapi berusaha utk meminta bantuan org2 bijak. Amin. (Mgr Nico Adi MSC).

 

Komentar

Postingan Populer