RENUNGAN HARIAN
TGL 4 AGUSTUS 22
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Yohanes Maria
Vianey. Dia lahir di Dardily dekat kota Lyon - Perancis th 1786. Oleh
kawan2nya dia dipandang remeh karena kelambanan dan kebodohannya. Dg susah
payah dia menyelesaikan pendidikannya.
Kehidupan rohani dan kesalehannyalah yg membuat uskupnya berani
mentahbiskan dia sbg imam pd usia 30th. Lalu dia ditempatkan di paroki yg
terpencil di Ars spy tidak keliru2 dalam memberi nasehat. Namun kesalehan dan kehidupan rohaninya yg luar biasa, banyak org datang
kepadanya dan mengaku dosa. Kadang kala dia melayani umat hingga 18 jam di
ruang pengakuan. Beliau wafat tgl 3 agustus 1859 dan dinyatakan sbg santo oleh
Paus Pius IX th 1925. Beliau diangkat sbg pelindung pastor paroki.
Dalam Yeh 3: 16-21 dikisahkan: "Sesudah tujuh hari aku tinggal di
sungai Kedar, datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, Aku
telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau
mendengarkan sesuatu firman dariKu, peringatkanlah mereka atas namaKu.
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati, dan
engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan
dia dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati
dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya
darimu.
Jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari
kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya,
tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. Jikalau seorang yang benar berbalik
dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di
hadapannya, ia akan mati.
Karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan
perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat,
tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya darimu. Jikalau
engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan
memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima
peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Matius dalam injilnya (16: 13-23) mewartakan: "Setelah tiba di
daerah Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada para muridNya: "Kata orang,
siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan:
Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan:
Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku
ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di
sorga.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini
akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di
sorga."
Lalu Yesus melarang para muridNya supaya jangan memberitahukan kepada
siapapun bahwa Ia Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada para
muridNya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan
dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
dibangkitkan pada hari ketiga.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan
menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dikisahkan bhw Yohanes Vianey disepelekan dan dianggap remeh
oleh teman-temannya karena kelambanan dan kebodohannya. Dg susah payah dia
menyelesaikan sekolahnya, dan setelah ditahbiskan dia ditempatkan di paroki
terpencil.
Yang kecil, hina dan tak berharga di mata dunia, teman2 dan masyarakat,
dipilih Tuhan utk menggembalakan umatNya. Kalau Tuhan menghendaki semua rintangan dan cemoohan, akan teratasi,
dan buah-buahnya adalah ketenteraman, kesatuan dan keselamatan
umatNya.
2. Setelah Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup, Yesus menegaskan: "Berbahagialah engkau Simon sebab bukan manusia
yang menyatakan itu kepadamu, tetapi BapaKu yang di sorga".
Mulut (manusia yg bernama) Simon "dipakai" Bapa Surgawi utk
menyatakan siapakah Yesus itu. Allah berkenan menggunakan apa yg ada pada
manusia (mulut, tangan, kaki dan hati serta budi) utk menghadirkan dan
mewartakan Dia dan kehendakNya. Maka, hendaknya kita dg tulus dan ikhlas, memberikan apa yg ada pada
kita sbg sarana kebaikan dan keselamatan Allah kepada sesama. Amin. (Mgr Nico
Adi MSC).
Komentar