RENUNGAN HARIAN
TGL 6 JUNI 22
Hari ini kita
memperingati Maria sbg Bunda Gereja. Dg melahirkan Kristus, Maria disebut Bunda
Gereja, karena Yesus adalah Kepala Gereja. Th 1964 Paus Paulus VI menyatakan
Perawan Maria terberkati sbg Bunda Gereja, yaitu utk menyatakan bhw semua umat
kristiani dan para imam, menyebut Maria sbg ibu yg amat dikasihi. Ditegaskan
pula bhw Maria layak mendapat gelar yg paling lembut.
Dalam Kej 3:
9-15.20 dikisahkan: "Ketika itu, TUHAN Allah memanggil manusia itu
dan bertanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku
mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
FirmanNya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu
menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi buah
pohon itu kepadaku, maka kumakan."
Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
"Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala
ternak dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya." Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab
dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Yohanes dalam
injilnya (19: 25 - 34) mewartakan: "Di dekat salib Yesus berdiri ibuNya
dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus
melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada
ibuNya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kataNya kepada
murid-muridNya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima
dia di dalam rumahnya.
Sesudah itu, karena
Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah
yang ada tertulis dalam Kitab Suci —:"Aku haus!" Di situ ada suatu
bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah
dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya.
Karena hari itu
hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal
tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka
datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki
orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Maka datanglah
prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang
lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakiNya,
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
Hikmah yg dpt kita
petik:
1. Dikisahkan
bhw Tuhan bertanya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa
engkau telanjang? Apakah engkau makan buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
Perempuan dalam Kej
3: 12, dipandang sbg pembawa sial dan penyebab dari pelanggaran /
kesengsaraan / ketelanjangan yg dilakukan manusia itu. Perempuan ini begitu
rapuh dan jatuh ke dlm dosa.
Dalam Yoh 19
perempuan yg berdiri dekat salib Yesus (=Maria) amat kuat imannya dan amat
besar kesetiaannya. Dia teguh dalam iman, harapan dan kasih, shg tidak jatuh pd
godaan apa pun.
Semoga keluarga2
katolik, pd masa skg ini terdorong utk menanam di dalam hati anak2nya, iman yg
teguh dan mental baja utk menghadapi rupa2.tawaran dan godaan.
2. Dg
kata-kata "Ibu, inilah anakmu", Yesus mempercayakan anak2Nya
dalam pembinaan yg dilaksanakan ibundaNya.
Semoga kita bangga
diberi seorang ibu, yg akan meneruskan sukacita ini kpd banyak org. Amin. (Mgr
Nico Adi MSC.
Komentar