RENUNGAN HARIAN
TGL 21 JUNI 22
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Aloysius Gonzaga. Dia
lahir di Mantua, Italia Utara th 1568 sbg anak bangsawan. Meski masih
remaja, dia merasakan bhw gaya hidup di istana, tidak cocok dg suara
hatinya.
Ia bercita-cita utk hidup membiara, namun ditentang oleh keluarganya.
Maka, dia dikirim ke Spanyol agar dpt melupakan cita2 itu. Pada umur 17 th dia
nekad masuk ke Serikat Jesus. Kecerdasannya dan ilmu pengetahuan yg dimilikinya, membuat dia disegani
oleh kawan2nya. Dia meninggal dalam usia 23 th ketika terlibat dalam pelayanan
kpd para korban penyakit pes.
Yohanes dalam 1Yoh 5: 1-5 menyapa umatnya: " Sdr2, setiap orang
yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari
Dia.
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila
kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintahNya. Inilah kasih
kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintahNya. Perintah-perintahNya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari
Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman
kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa
Yesus adalah Anak Allah?
Matius dalam injilnya (22: 34-40) mewartakan sabda Yesus: "Ketika
orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu
bungkam, berkumpullah mereka. Lalu, seorang dari mereka, seorang ahli Taurat,
bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam
hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Diceritakan bhw cita2 Aloysius utk masuk biara ditentang oleh
keluarganya ( orangtua dan sanak saudaranya), namun akhirnya dia tetap memilih
panggilan Tuhan drpd mengikuti kemauan keluarganya.
Banyak kali kita dengar bhw si A atau si B, tidak masuk seminari / batal
utk hidup membiara, karena dilarang orgtuanya. Orangtua dituduh / dicap sbg
penyebab "pembatalan / kegagalan / putus di tengah jalan. Padahal ada
unsur lain yg tidak dia sebut: tidak berani ambil keputusan sesuai dg bisikan
suara hatinya.
2. Yesus menyebut hukum yg utama: kasihilah Tuhan Allahmu dan
sesama spt kasih kpd diri sendiri. Di dalam hukum itu, tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi.
Semoga kita melakukan kasih lewat sarana apa saja dg gembira dan penuh
semangat. (Amin). Mgr Nico Adi )
Komentar