RENUNGAN HARIAN
TGL 29 OKT 2021
Paulus (Rom 9: 1-5) menyapa umatnya: "Sdr2, aku mengatakan
kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam
Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku
mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku
secara jasmani.
Mereka adalah orang Israel, dan telah diangkat menjadi anak. Mereka
telah menerima kemuliaan, perjanjian-perjanjian, hukum Taurat, ibadah, dan
janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias
dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Mesias
adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Lukas dalam injilnya (Luk 14: 1-6) mewartakan: "Pada suatu hari
Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi
untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapanNya.
Lalu Yesus bertanya kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu:
"Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
Mereka itu diam semuanya.
Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan
menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara
kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok
ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup
membantahNya.
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Paulus menegaskan: "Aku tidak berdusta. Bahwa aku sangat
berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah
dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara
jasmani."
Dia yg giat mewartakan injil kpd bangsa2 lain ( bangsa kafir ) tokh mau
peduli kpd bangsanya. Bangsanya sendiri justru seharusnya yg pertama-tama
menerima berita injil itu. Sayang bhw mrk menolak Yesus, lalu mengikuti
pilihan dan keyakinan mrk sendiri. Itulah sebabnya, Paulus amat sedih atas
situasi / penolakan itu.
Bagi Paulus dan bagi kita: Yesus adalah Sang Penyelamat. Di dalam
Dia, semua bangsa dikasihi Allah dan boleh menerima injil keselamatan.
Tidak seorang pun yg dikecualikan.
2. Yesus bertanya: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera
menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur,
meskipun pada hari Sabat?"
Di hadapan Allah, dan menurut hukum kasih yg Dia berikan kpd manusia:
"Hidup dan harga manusia jauh lebih penting drpd hari Sabat".
Maka, demi menyelamatkan manusia, kewajiban / aturan yg ditetapkan pd hari
Sabat boleh dinomorduakan".
Nyawa manusia bila sudah "putus / lenyap" tidak bisa ditarik
kembali oleh siapa pun. Tidak ada toko / rumah sakit / apotik yg menjual
nyawa. Sdgkan utk mengalami hari Sabat masih ada banyak kesempatan. Maka, tolonglah / selamatkanlah lebih dulu sesama manusia yang nyawanya / kehidupannya dalam bahaya, dengan doa atau tindakan tertentu, atau pengorbanan tertentu, meski melanggar aturan. Amin.
(Mgr Nico Adi MSC).
Komentar