BAPTIS DAN KOMUNI BAGI ABK
PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN
Syaloom.......
Merauke, PSP – Anak-anak Panti Asuhan St. Vincentius Alma Merauke menerima Sakramen Baptis dan Komuni Suci yang diberikan oleh Pastor Antonius Fanumbi, MSC di Aula Panti Asuhan Vincentius Alma, Kampung Baru Merauke belum lama ini. Hadir dalam perayaaan tersebut Uskup Agung Merauke, Mgr. Nicolaus Adi Saputra, MSC, Romo Eko Noerjanto, Pr, para suster pengasuh, orang tua asuh dan undangan lainnya.
Kepala Panti Asuhan St. Vincentius Merauke, Suster Florensia Hokeng Alma, mengatakan, ada lima anak berkebutuhan khusus (ABK) yang dibaptis dan sembilan lainnya menerima komuni suci pertama atau sambut baru. Tiap anak panti yang dibaptis dan sambut baru didampingi oleh orang tua asuhnya.
Sebenarnya 6 orang yang akan dibaptis saat ini, tetapi satu diantaranya telah meninggal. 9 orang yang menerima komuni suci dan satu diantaranya adalah seorang nenek. Tetapi sebelum meninggal, almarhum sudah menerima pembaptisan pada tanggal 20 Desember 2012. Para ABK yang dibaptis dan menerima komuni suci dinyatakan telah siap untuk menjadi murid-murid Kristus. Sakramen baptis dan komuni dalam tradisi gereja Katolik merupakan tanda persekutuan umat dengan Kristus.
“Saya kira yang paling utama adalah keselamatan jiwa. Jiwa mereka harus diselamatkan dahulu. ABK yang beragama Katolik sama seperti kita, perlu menerima pembaptisan, komuni suci dan sakramen lainnya. Kami mempersiapkan mereka supaya dapaat menerima pembaptisan dan komuni suci. Selain, kegiatan gerejani pihak panti juga berupaya agar para ABK dapat menerima diri dan diterima masyarakat. Oleh karena itu, perilaku dan mental mereka perlu didampingi secara jasmani maupun rohani agar berkembang secara baik. Mereka sangat membutuhkan perhatian khusus baik secara jasmani dan rohani, sehingga kami harapkan kepada pengasuh untuk memberikan motivasi dan spirit agar mereka lebih percaya diri. Walaupun mereka cacat, tetapi mereka dapat melakukan sesuatu yang luar biasa.
Bagaimana dengan anda ? Yang cacat ( berkebutuhan khusus ) dapat melakukan sesuatu yang luar biasa, semestinya yang "normal" dapat lebih menunjukkan "hal-hal yang luar biasa itu dengan lebih mudah" dan lebih lancar. Bila direnungkan dan diberi makna yang lebih mendalam, apa yang telah diinvestasikan dalam diri itulah yang akan memancar keluar. Maka, saya amat yakin, mereka yang tidak membuat sesuatu sebenarnya 1) tidak mau berinvestasi agar diri sendiri punya bekal yang cukup, atau 2) telah berinvestasi namun tidak mau mengembangkannya, atau 3) mengembangkan dan tidak membagikannya kepada orang lain, atau 4) tidak membuat apa-apa untuk dirinya.
Kalau demikian, mereka yang tidak membuat apa-apa untuk dirinya adalah orang yang "sudah mati dalam hidup". Dunia ini dan segala isinya tidak memberikan apa pun yang indah dan bermakna bagi dirinya.
Komentar